Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Rinjani Masuk Daftar 10 Destinasi Wisata Paling Dicari di Google

Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, masuk dalam 10 besar tempat wisata terpopuler yang paling dicari melalui mesin pencari Google.

30 September 2019 | 15.59 WIB

Sunrise dari Gunung Rinjani, Lombok, NTB.
Perbesar
Sunrise dari Gunung Rinjani, Lombok, NTB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, masuk dalam daftar 10 besar tempat wisata terpopuler yang paling dicari melalui mesin pencari Google.

"Data tersebut bersumber dari Google Trends periode Januari 2018 - Juni 2019," kata Head of Corporate Communications Google Indonesia, Jason Tedjasukmana di Mataram, Senin 30 September 2019. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Jason, banyaknya pencarian tentang Gunung Rinjani di mesin pencari Google sepanjang 2018 hingga Juni 2019 ini berkaitan dengan minat orang untuk berwisata. Tak hanya wisatawan domestik, turis dari berbagai negara di dunia juga banyak mencari informasi tentang Gunung Rinjani lewat Google. "Gunung Rinjani masuk dalam 10 tempat wisata paling dicari di Google menandakan tempat tersebut populer di dalam dan luar negeri," ujarnya.

Orang banyak mencari informasi tentang gunung dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut tersebut untuk mencari kepastian informasi tentang penutupan jalur pendakian setelah gempa Lombok.  Kepopuleran Gunung Rinjani, kata Jason, bisa menjadi peluang bagi para pelaku usaha di NTB, khususnya di Pulau Lombok, untuk mengembangkan berbagai industri yang dibutuhkan oleh para wisatawan yang ingin mendatangi Gunung Rinjani.

Untuk itu, lanjut Jason, para pelaku industri pariwisata harus mempersiapkan diri untuk menerima kedatangan para wisatawan. Sebab, data Google menunjukkan bahwa peminat Gunung Rinjani relatif banyak.

Salah satu contoh yang sudah dilakukan oleh sejumlah pelaku usaha di Sembalun yang berada di kaki Gunung Rinjani adalah menyediakan rumah penginapan bagi wisatawan. Mereka sudah bangkit dari peristiwa gempa bumi pada 2018 yang menyebabkan industri pariwisata di daerah itu sempat mati suri.

"Salah satu pelaku usaha rumah penginapan yang pernah mendapatkan pelatihan adalah Rinjani Garden di Sembalun. Sekarang usahanya sudah bangkit sejak pendakian Rinjani dibuka pada Juli 2019," ujar Jason.

Kepopuleran Rinjani di dunia maya juga bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah di NTB, untuk mengelola Gunung Rinjani secara terpadu. Harapannya wisata pendakian Rinjani benar-benar memberikan kepuasan bagi wisatawan yang datang.

Jason juga menyarankan agar pihak-pihak terkait berani membuat semacam informasi dari ragam bahasa tentang Gunung Rinjani di dunia maya agar dapat dicari lewat mesin pencari Google. Tidak hanya bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris, tetapi bahasa Cina, Jepang, Korea, dan bahasa negara-negara Eropa lainnya, seperti Jerman.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus