Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lebih dari 25 tahun berkarier sebagai wartawan di Radio Nederland Wereldomroep (RNW), Aboeprijadi Santoso tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya terhadap keputusan pengelola radio itu untuk menghentikan siaran berbahasa Indonesia. ”Penghematan memang tak terhindarkan. Tapi cara yang dilakukan Belanda adalah yang terburuk,” kata pria yang biasa dipanggil Tosi oleh teman-temannya itu, Rabu pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo