Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

28 April 2024 | 15.37 WIB

Produk fesyen Mylea dari Mycotech Lab (MYCL) yang terbuat dari jamur miselium (mycelium). Dok: MYCL
Perbesar
Produk fesyen Mylea dari Mycotech Lab (MYCL) yang terbuat dari jamur miselium (mycelium). Dok: MYCL

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Startup Mycotech Lab (MYCL) berhasil mendapatkan pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar di Philanthropy Asia Summit 2024. Usaha rintisan asal Bandung, Jawa Barat itu berhasil menjadi mentee program Amplifier dari Centre for Impact Investing and Practices (CIIP) dan Philanthropy Asia Alliance (PAA) pada 15 April lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pendiri MYCL, Adi Reza, menjelaskan bahwa bisnisnya memproduksi biomaterial berkelanjutan pengganti kulit dengan menggunakan jamur miselium (mycelium). Dia melabeli material komposit itu dengan nama Mylea™. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bahan yang diproduksi oleh MYCL terbentuk melalui proses pengolahan bahan baku yang berkelanjutan, seperti limbah pertanian dengan memanfaatkan teknologi mycelium," kata Reza saat dihubungi Tempo, Minggu, 28 April 2024.

Teknologi mycelium, Reza menjelaskan, memungkinkan MYCL melakukan penyamakan dengan jamur tanpa menggunakan kulit hewan dan bahan kimia berbahaya. Dia mengklaim proses pembuatan bahan menyerupai kulit itu 16,8 persen rendah emisi karbon, 70 persen menghemat air, dan 17 persen hemat energi. 

"Perusahaan memperoleh keuntungan melalui penjualan produk dalam bentuk lembaran kulit," tuturnya. 

Kulit mycelium dari Mylea™, kata dia, dapat digunakan untuk alas kaki hingga interior otomotif dan bahan bangunan sehingga menunjukkan fleksibilitas dan kualitasnya.

"Mylea memiliki beberapa performa yang setara dengan standar kulit untuk sepatu, seperti fleksibilitas, gosok, tarik dan sobek," ujarnya. 

Lebih lanjut, Reza menyebut MYCL sedang dalam transisi menuju skala komersialisasi. Dia mengatakan, akses pendanaan catalytic oleh CIIP dapat menjembatani proses scale up MYCL. 

Dana hibah itu, kata dia, dapat digunakan untuk melakukan peningkatan kapasitas produksi dan pengembangan bisnis. Selain itu, Reza juga menargetkan Mylea™ semakin kuat untuk pasar Singapura dan Jepang. 

Reza turut menyatakan bahwa beberapa teknologi MYCL telah dilindungi melalui paten dan rahasia dagang untuk membuat kualitas produk lebih baik dan berbiaya produksi yang lebih terjangkau. 

Selanjutnya: MYCL melisensikan teknologinya ke mitra produksi di Jepang

Kemudian, ia juga menyatakan bahwa MYCL sudah melisensikan teknologinya ke mitra produksi di Jepang dan mendirikan MYCL Japan. 

"Lisensi teknologi merupakan model bisnis baru yang dapat memberikan MYCL keuntungan tanpa menghabiskan Capex yang besar dengan memanfaatkan teknologi yang sudah dikembangkan," ujarnya. 

Tak sampai di situ, ia turut menjabarkan sejumlah strategi pengenalan teknologi ramah lingkungan itu agar semakin meningkatkan partisipasi masyarakat, MYCL, di antaranya:
1. Campaign We The Future (WTF), platform pop up store yang dilakukan bersama mitra brand MYCL. Program itu sudah dilaksanakan di Shibuya, Jepang dan dalam Melbourne Fashion Week, Australia;
2. Piloting dengan mitra industri spesifik, seperti industri fesyen, footwear, hingga otomotif; dan
3. Berpartisipasi di ajang Paris Fashion Week bersama LVMH Prize Winning Designer, Doublet. MYCL berpartisipasi pada tahun 2021, 2022 dan 2023.

Sebelumnya, dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, terpilih sebagai mentee program Amplifier dari CIIP dan PAA. Keduanya mendapatkan pendanaan masing-masing sebesar 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar. 

"Kedua startup tersebut, MYCL dan Sampangan, dianggap sebagai inovator dalam pengelolaan limbah dengan mengubahnya menjadi produk yang komersial sekaligus menjawab tantangan iklim dan alam di Asia," kata CEO Centre for Impact Investing and Practices, Dawn Chan, dalam acara Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024 dikutip Selasa, 23 April 2024.

Chan menjelaskannya, MYCL dan Sampangan tak hanya mendapatkan pendanaan, melainkan juga akan memperoleh bimbingan dari lebih 30 pemimpin industri selama satu tahun. Menurut dia, pelatihan itu ditujukan agar bisnisnya kian berkembang dan memberikan dampak positif. 

Lebih lanjut, Chan menerangkan bahwa program Amplifier merupakan program CIIP—bagian dari Temasek Trust—yang mengambil pendekatan 'seluruh ekosistem'. Program itu, jelas Chan, menyatukan para ahli, mentor, dan sumber daya dari berbagai industri dan sektor, untuk secara kolektif mendukung usaha rintisan yang berdampak guna meningkatkan bisnisnya. 

Dia menjelaskan dana katalis 250 ribu dolar Singapura untuk masing-masing startup terpilih berasal Mastercard Center for Inclusive Growth, mitra CIIP dan PAA. 

“Memberdayakan perusahaan rintisan yang menjanjikan ini untuk mencapai dampak yang terukur dan berkelanjutan secara finansial membutuhkan upaya dari ekosistem yang lebih luas,” ujarnya.

MYCL dan Sampangan terpilih bersama tiga startup lain, yakni Circ dari Amerika Serikat yang mendaur ulang tekstil, GRST dari Hong Kong yang memproduksi baterai lithium-ion yang berkelanjutan, dan Mayani dari Filipina yang bergerak di bidang pertanian. Mereka menawarkan solusi inovatif dalam menjawab tantangan lingkungan di wilayahnya masing-masing.

Kelima usaha rintisan itu berhasil lolos setelah menyisihkan 134 usaha rintisan lainnya dari 35 negara lain yang bergerak di bidang energi, pangan berkelanjutan dan konservasi lahan, konservasi laut, hingga daur ulang sampah.

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus