Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Stasiun Bandara Yogyakarta Resmi Beroperasi, Luhut: Bisa Potong Waktu 45 Menit

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan pengoperasian Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

27 Agustus 2021 | 16.28 WIB

Kereta bandara Yogyakarta. Foto: Instagram Yogyakarta International Airport (YIA)
Perbesar
Kereta bandara Yogyakarta. Foto: Instagram Yogyakarta International Airport (YIA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan pengoperasian Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Moda transportasi kereta menjadi penghubung bagi penumpang yang akan melakukan perjalanan dari Bandara YIA di Kulon Progo menuju Kota Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Luhut mengatakan dengan kereta bandara, penumpang bisa menempuh jarak lebih cepat dan menghemat waktu hingga dua kali lipat. Sebelum kereta beroperasi, jarak tempuh penumpang dari dan menuju bandara memakan waktu 90 menit via angkutan darat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kita bisa potong waktu (tempuh) dari 1,5 jam menjadi 45 menit,” ujar Luhut dalam tayangan di YouTube Kemenko Marves, Jumat, 27 Agustus 2021.

Kereta Bandara YIA dibangun pada 2019 dengan investasi senilai Rp 1,1 triliun. Pembangunan selesai pada Agustus 2021 dan telah dilakukan uji coba oleh Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Kereta bandara akan melayani 28 perjalanan dengan kapasitas 200 penumpang per perjalanan atau 5.600 penumpang per hari. Luhut mengatakan membutuhkan investasi besar untuk menambah akses angkutan terintegrasi bagi penumpang.

“Jadi ini akan menambah pilihan selain shuttle bus, DAMRI, dan taksi bandara. Ini kerja keras semua. Saya apresiasi. Membangun infrastruktur memang memerlukan investasi tinggi,” katanya.

Setelah peresmian, kereta bandara akan beroperasi secara komersial pada 17 September. Luhut meminta Kementerian Perhubungan segera memasang infrastruktur untuk mencegah penyebaran Covid-19 lantaran kereta beroperasi di masa wabah.

Salah satu infrastruktur itu adalah PeduliLindungi. Penumpang yang akan menggunakan layanan kereta diwajibkan memiliki aplikasi PeduliLindungi guna mengantisipasi munculnya klaster virus corona.

“Semua operator harus perhatikan masalah Covid-19, di samping memelihara dan keselamatan penumpang. Semua akan berjalan baik. Jadi kita pelihara sama-sama, kita beri servis bagus baik bagi masyarakat maupun turis yang datang,” katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan membuat promosi besar-besaran setelah pandemi Covid-19 untuk meningkatkan minat penumpang terhadap Kereta Bandara YIA. Dia yakin pembangunan kereta bandara akan menarik kunjungan wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

Di sisi lain, Budi Karya meminta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono ke-X menentukan titik baru yang akan menjadi tempat pembangunan stasiun bandara selanjutnya. Dia menyarankan stasiun perhentian dibangun di Yogyakarta bagian barat.

“Gubernur silakan tentukan titiknya kita bangun. Jadi orang Jogja Barat bisa langsung ke sini. Paling tidak 5 kilometer dari Jogja Tugu (Stasiun Tugu Yogyakarta),” kata Budi Karya.

 

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus