Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tahap konstruksi proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Tolo atau Jeneponto tahap 1 yang memiliki kapasitas 72 megawatt (MW) telah mencapai 92 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manager Operasi Kontruksi PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan Abdul Salam mengatakan pengerjaan konstruksi pembangkit listrik tersebut diperkirakan akan selesai bulan depan atau pada Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Secara konstruksi, sudah tahap instal. Secara fisik, pondasi sudah hampir selesai dan targetnya Agustus selesai," ujar Salam dalam kunjungan media di lokasi PLTB Tolo, Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu, 1 Juli 2018.
Saat ini, sebanyak tiga turbin angin telah terpasang dari 20 turbin yang direncanakan untuk dibangun. Dengan pencapaian ini, kata Salam, jadwal pengoperasian secara komersial atau commercial operation date (COD) dapat dilakukan sekitar September 2018.
Menurutnya, dalam pengerjaan PLTB yang berlokasi di Desa Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto ini tidak mengalami kendala yang berarti sehingga pengerjaannya tergolong cepat.
"Secara keseluruhan tidak ada kendala. Pemerintah daerah mendukung dan tidak ada persoalan sosial dengan masyarakat. Itu yang sebabkan proyek ini selesai lebih cepat," kata Salam.
Proyek yang masuk dalam program 35 ribu MW ini nantinya akan menjadi pembangkit listrik tenaga angin atau bayu dengan kapasitas terbesar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap (75 MW). Walaupun secara kapasitas sedikit dibawah PLTB Sidrap, namun infrastruktur per tower pada PLTB Tolo-1 adalah yang terbesar, dengan 20 turbin angin masing-masing berkapasitas 3,6 MW.