Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye masyarakat sipil untuk penyelamatan laut dari sampah plastik semakin meluas. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sampai musisi sekaligus aktivis lingkungan Kaka dan Ridho Slank turun langsung menyuarakan kampanye ini demi keberlangsungan laut Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penyelamatan laut bukan cuma tugas pemerintah, tapi juga masyarakat semuanya," kata Susi dalam acara Gerakan untuk Laut Indonesia yang Sehat yang diadakan organisasi Pandu Laut Nusantara di depan Menara BCA, Jalan Sudirman, Jakarta, saat ajang Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD), Minggu, 15 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam acara hari yang diadakan Pandu Laut hari ini, tak hanya Susi, namun juga sejumlah aktivis lingkungan ikut hadir mendukung kampanye pengurangan sampah ini. Di antara para aktivis ini yaitu vokalis dan gitaris grup band Slank, Kaka dan Ridho, musisi Marcell Siahaan, dan model Isabel Yahya.
Menurut Susi, laut Indonesia memang tidak hanya didera persoalan penangkapan ikan laut secara ilegal (illegal fishing) atau merusak (destructive fishing), namun juga persoalan sampah plastik. Saat ini, Indonesia termasuk negara dengan penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. "Indonesia malu dengan label ini, karena dunia ikut mencibir," ujarnya.
Persoalan sampah plastik ini memang tengah mencuat dalam beberapa waktu terakhir. Isu ini semakin kencang ketika seorang penyelam asal Inggris merekam berbagai sampah berserakan di laut saat menyelam di lepas pantai resor wisata Bali. Penyelam bernama Rich Horner ini mempublikasikan rekaman video sampah plastik itu di akun media sosial dan YouTube.
Dampak dari pembuangan sampah ini ternyata ikut menimpa ekosistem yang ada di laut. Sejumlah kasus menunjukkan bagaimana ikan-ikan di laut terpaksa menelan materi mikro plastik yang tersebar di dalam perairan. Walhasil, tak sedikit dari ikan-ikan yang ditemukan sekarat dengan keadaan tubuh penuh sampah plastik.
Sebagai aksi nyata dari kampanye ini, kata Susi, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengadakan kegiatan solidaritas pada 18 Agustus 2018. Dalam kegiatan ini, masyarakat dari Sabang sampai Merauke akan diajak berdiri di pantai pada pukul 4 sore untuk selanjutnya menyisir sampah yang ada di pesisir pantai hingga laut.
Dalam acara ini, Ridho Slank juga menyampaikan bahwa persoalan sampah plastik di Indonesia memang harus jadi perhatian serius. Ridho yang aktif berolahraga menyelam atau diving mengaku menemukan sendiri fakta bahwa di kedalaman 40 meter dari permukaan laut masih saja ditemukam sampah. "Apalagi sekarang bentuknya sudah mikro bahkan nano plastik," ujarnya.
Baca berita tentang Susi Pudjiastuti lainnya di Tempo.co.