Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

6 Juni 2022 | 12.38 WIB

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Presiden Joko Widodo bersepeda bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022. Sumber: youtube Sekretariat Presiden
Perbesar
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Presiden Joko Widodo bersepeda bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022. Sumber: youtube Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan jajaran pejabatnya menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor. Dalam kunjungan tersebut, Albanese berharap hubungan Indonesia-Australia kian kuat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan kita dan mempromosikan kerja sama di bidang iklim, infrastruktur dan energi," kata dia di Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia pada Minggu, 5 Juni 2022, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu. Ini adalah pertemuan perdana antara pemimpin Partai Buruh Australia tersebut dan Jokowi.

Albanese menyebut Indonesia adalah salah satu tetangga terdekat Australia. Itulah yang menjadi alasan ia untuk segera melakukan lawatan ke Tanah Air setelah menjabat. Albanese berkomitmen memperdalam kerja sama dan persahabatan kedua negara.

Adapun sejumlah isu yang dibahas dalam pertemuan ini mencakup perdagangan dan investasi bilateral, kerja sama di bidang iklim dan energi, serta kepentingan regional dan global. Selain itu, pertemuan ini membicarakan keinginan kedua belah pihak untuk membuka potensi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Australia.

"Termasuk untuk meneruskan dana infrastruktur dan iklim yang diusulkan Pemerintah sebesar A$ 200 juta dengan Indonesia," berikut bunyi keterangan tertulis Kedutaan Besar.

Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Senator Don Farrell menyebut Pemerintahan Albanese akan memberikan ekspansi ekonomi yang dijanjikan dalam perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif kedua negara. “Merevitalisasi hubungan perdagangan dan investasi kita akan meningkatkan ekonomi Australia dan Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic menyebut industri Australia akan sangat diuntungkan dari kemitraan yang kembali dihidupkan dengan Indonesia. “Bekerja dengan Indonesia adalah inti dari rencana diversifikasi perdagangan pemerintah Albanese, yang akan memberi peluang baru bagi bisnis kedua negara," kata Husic.

 Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus