Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Terkini Bisnis: Marak Pengeboran Minyak Ilegal hingga Lulusan S2 Korban Pinjol

Berita terkini bisnis sepanjang pagi hingga siang ini, 19 April 2021, dimulai dari maraknya pengeboran minyak ilegal di Aceh Tamiang.

19 April 2021 | 12.31 WIB

Seorang pria memindahkan minyak mentah di lokasi pengeboran minyak ilegal, wilayah kerja pertambangan PT Pertamina (Persero), Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifuddin, Batanghari, Jambi, Senin, 25 Maret 2019. Aktivitas pengeboran minyak ilegal tersebut berada di kawasan hutan negara seluas 15.830 hektare. ANTARA
Perbesar
Seorang pria memindahkan minyak mentah di lokasi pengeboran minyak ilegal, wilayah kerja pertambangan PT Pertamina (Persero), Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifuddin, Batanghari, Jambi, Senin, 25 Maret 2019. Aktivitas pengeboran minyak ilegal tersebut berada di kawasan hutan negara seluas 15.830 hektare. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang pagi hingga siang hari ini, Senin, 19 April 2021, dimulai dari maraknya pengeboran minyak ilegal di Aceh Tamiang dan Sri Mulyani yang meminta hitungan lebih rinci soal pembengkakan nilai proyek keret cepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berikutnya ada berita tentang rencana kedatangan vaksin Sinopharm yang akan digunakan untuk program vaksinasi mandiri dan jebloknya harga Bitcoin setelah sebelumnya melejit. Dan terakhir berita tentang banyaknya korban investasi ilegal dan pinjaman online yang berasal dari masyarakat yang merupakan lulusan S-2.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:

1. Marak Pengeboran Minyak Ilegal di Aceh Tamiang, Pertamina Tak Bisa Tertibkan

Pengeboran minyak ilegal dengan peralatan tradisional di beberapa kampung di Kecamatan Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang, marak terjadi. Karena terjadi di tanah milik masyarakat, pengeboran minyak ilegal tersebut tak bisa ditertibkan oleh PT Pertamina EP.

Asmen Legal & Relation PT Pertamina EP Rantau Field Fandi Prabudi di Kuala Simpang, ibu kota Kabupaten Aceh Tamiang, mengatakan pihaknya tidak berwenang menertibkan pengeboran minyak ilegal karena berada di tanah milik masyarakat.

"Yang memiliki kewenangan adalah pemerintah daerah bersama Forum Komunikasi Pemerintah Daerah. Penertiban tentu dengan mempertimbangkan terkait lingkungan dan keselamatan warga," kata Fandi, Ahad, 18 April 2021.

Baca selengkapnya mengenai Pertamina di sini.

2. Biaya Proyek Kereta Cepat Membengkak, Sri Mulyani Minta Hitungan Lebih Rinci

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta konsorsium Badan Usaha Milik Negara yang terlibat dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung untuk menghitung lebih rinci pembengkakan biaya pekerjaan tersebut. Langkah ini ditempuh sebelum pemerintah dan anggota konsorsium bernegosiasi dengan investor Cina sebagai mitra proyek.

Sumber Tempo yang mengetahui pembahasan ini mengatakan langkah penghitungan yang lebih rinci itu diinstruksikan oleh Menteri Keuangan dalam rapat koordinasi terbatas awal April lalu. "Sri Mulyani meminta kekurangan dana dihitung lebih detail, tidak hanya belanja modal tapi juga pada masa operasi atau istilahnya cash shortfall," kata dia, Ahad, 19 April 2021.

Rapat Koordinasi Terbatas itu dihadiri sejumlah pejabat lintas kementerian, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca selengkapnya mengenai kereta cepat di sini.

3. Vaksin Sinopharm untuk Program Vaksinasi Mandiri Akan Tiba Akhir April

Vaksin Sinopharm untuk Covid-19 yang diproduksi perusahaan farmasi asal Cina rencananya tiba di Indonesia pada pekan keempat April ini. Vaksin tersebut akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong atau vaksinasi mandiri yang digelar perusahaan-perusahaan swasta di bawah koordinasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin.

“Menurut Bio Farma (PT Bio Farma Persero) akan mulai datang Sinopharm minggu ke empat April. Harganya mereka belum menyampaikan kepada kami,” ujar Wakil Ketua Umum Ketua Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani saat dihubungi pada Senin, 19 April 2021.

Vaksin mandiri digelar khusus bagi perusahaan untuk para karyawan dan anggota keluarganya. Program ini sepenuhnya dibiayai oleh perusahaan sehingga karyawan tak perlu mengeluarkan biaya untuk vaksin.

Baca selengkapnya mengenai vaksinasi mandiri di sini.

4. Bitcoin Terperosok ke Rp 750,7 Juta Setelah Tembus Rekor Tertinggi, Kenapa?

Harga Bitcoin, uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, terperosok hingga 14 persen ke level US$ 51.541 atau sekitar Rp 750,7 juta (asumsi kurs Rp 14.566 per dolar AS) pada hari Ahad, 18 April 2021. Padahal sepanjang pekan sebelumnya harga aset koin digital itu melonjak hingga mendekati US$ 65.000 atau sekitar Rp 947 jutaan.

Dalam perdagangan sebelumnya, Bitcoin turun 10 persen menjadi US$ 53.991, atau level terendah setelah sebelumnya pada Rabu lalu melonjak. Uang kripto lainnya, Ehtereum juga anjlok 10 persen ke angka US$ 2.101 atau sekitar Rp 30,6 juta.

Situs CoinmarketCap menunjukkan terjadinya aksi jual Bitcoin dikarenakan blackout di di areal tambang Bitcoin di Xinjiang, Cina. Hal ini yang dinilai sebagai salah satu pemicu penurunan harga.

Baca selengkapnya mengenai Bitcoin di sini.

5. OJK: Masyarakat Korban Investasi Ilegal dan Pinjol Banyak yang Bergelar S-2

Anggota Dewan Komisioner Bidang Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, Tirta Segara, mengatakan masyarakat yang terjebak pinjaman online dan investasi ilegal tak hanya berasal dari kelompok berpendidikan rendah. Ia menyebut banyak orang bergelar sarjana, bahkan master atau lulusan S-2, menjadi korban perusahaan financial technology (fintech) ilegal.

“Kami melihat ada yang ingin cepat kaya, tapi enggak melalui kerja keras. Dari hasil temuan, bukan hanya masyarakat yang pendidikan rendah yang jadi korban, tapi juga banyak yang sarjana, S-2,” ujar Tirta dalam webinar yang ditayangkan di akun YouTube Infobank seperti dikutip pada Senin, 19 April 2021.

Menurut Tirta, korban fintech ilegal umumnya merupakan kelompok yang kurang bijak mencari pendanaan. Meski mempunyai latar belakang pendidikan tinggi, tak menjamin seseorang memiliki tingkat literasi keuangan yang memadahi.

Baca selengkapnya mengenai investasi ilegal di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus