Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI mencatatkan kinerja positif sepanjang 2019 lalu. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, bank BUMN ini mendulang laba sekitar Rp 34,4 triliun dalam setahun.
"Laba ini tumbuh 6,41 persen. Kredit kami tumbuh 8,4 persen di atas rata-rata nasional 6 yang persen," ujarnya dalam BRI Economic Forum yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020.
Sunarso mengatakan, BRI masih tetap tumbuh di tengah gejolak ekonomi global. Bahkan, aset BRI tercatat tumbuh menjadi yang terbesar ketimbang bank lain yang saat ini angkanya mencapai Rp 1.416,8 triliun.
Aset Bank BRI pada 2019 meningkat dari total aset tahun sebelumnya yang hanya berada di kisaran 1.296 triliun. Aset sepanjang 2019 itu, kata Sunarso, telah ditempatkan secara produktif untuk membantu pengembangan bisnis UMKM.
Kinerja BRI diakui cukup moncer setelah melantai di bursa saham pada 2003 lalu. "Sejak IPO 2003, saham kami layak dikoleksi dengan tren saham yang semakin meningkat," ujarnya.
Meski begitu, Sunarso mengakui BRI masih mencatatkan non-performing loan atau NPL (kredit) macet dengan angka 2,8 persen. Saat ini bank telah menyiapkan cadangan yang sebesar 163,64 persen untuk mengantisipasi kredit macet.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kinerja BRI yang moncer ini. Selanjutnya, ia juga meminta perbankan tetap optmistis dalam menghadapi situasi global 2020 yang penuh ketidakpastian. "BRI juga harus membantu menciptakan financial deepening dan financial inclusion," ujar Sri Mulyani di tempat yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini