Baca juga: Rekam Jejak Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di Indonesia yang Geser Hartono Bersaudara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Viral video seorang pria asal Kalimantan Selatan (Kalses) yang memamerkan saldo tabungan sebesar Rp 500 triliun. Bagaimana tanggapan para ekonom soal hal ini?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios) Muhammad Andri Perdana menyimpulkan beberapa hal setelah melihat video viral tersebut. Menurut dia, kode CWD berarti 'Cash Withdrawal-Debit' atau 'penarikan tunai', bukan saldo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dana Pihak Ketiga BRI dalam bentuk tabungan, baik itu deposito maupun giro, tidak ada yang mencapai Rp 500 triliun. Tidak ada orang kaya di Indonesia yang menyimpan rupiah dalam bentuk kas sebanyak itu," kata Andri, sapaannya, melalui keterangan pada Tempo, Kamis, 5 Januari 2023.
Baca: Heboh Pembangunan Masjid Al Jabbar Pakai APBD, Ridwan Kamil: Masjid Istiqlal Pakai APBN Rp 7 Miliar
"Hampir semuanya bukan kas, melainkan berbentuk aset lain seperti saham, obligasi, properti, dan lain-lain. Tidak ada orang kaya yang mau menyimpan mayoritas kekayaannya dengan bentuk tabungan kas karena akan direnggut penurunan nilai uang dan hilangnya potensi return dari investasi. Dari sini saya rasa pembaca sudah bisa menarik kesimpulan sendiri," beber Andri.
Sebelumnya seorang pria asal Kalimantan Selatan (Kalsel) yang mengaku bernama Haji Amin mendadak viral di media sosial. Namanya jadi buah bibir oleh para warganet, baik di TikTok, Instagram hingga Twitter.
Selanjutnya: "Saya Haji Moh Amin tidak main-main
Dalam video pendek berdurasi 23 detik itu, Amin mempertanyakan saldo tabungan miliknya di bank turun hingga sekitar Rp 25 triliun.
"Ini saldo saya ada, untuk saldo saya sudah disahkan pemerintah setempat, bahkan dari konsorsium lain. Ini saldo saya terakhir (Rp 525.000.012.000.000), coba lihat ini saldo saya terakhir (Rp 500.025.000.005.500), asal Rp 525 triliun menjadi Rp 500 triliun," kata Haji Amin dalam video pendek seperti dilihat oleh Tempo pada Kamis, 5 Januari 2023.
Pria yang mengenakan pakaian hitam dengan pin garuda besar itu menunjukkan kulit buku tabungan yang berwarna biru. Ia kemudian mengeluhkan dana dari tabungannya yang mendadak berkurang.
Haji Amin pun meminta kepada pihak terkait untuk menantang pihak-pihak yang mempertanyakan saldo tabungannya itu untuk menemuinya secara langsung. Tak terkecuali Presiden Jokowi.
"Saya Haji Moh Amin tidak main-main. Saya datang dari Kalimantan Selatan. Siapa pun mau ke tempat saya, Presiden, kek... Saya tunggu di Hotel 88. Makasih, selamat pagi,"tuturnya.
Serupa dengan Andri, ekonom senior Didik J. Rachbini juga mengatakan bahwa pria asal Kalsel itu hanya mengarang.
Selanjutnya: video viral hoaks
"Ngarang, orang itu ngarang," ujarnya singkat, Jumat, 6 Januari 2023.
Sementara seorang bankir yang enggan disebutkan namanya, mengatakan video viral itu merupakan hoaks. "Itu hoaks, di IG (instagram) akun-akun gosip udah naik (diunggah) beberapa kali. Itu merupakan hoaks," kata bankir itu, Kamis.
Kalaupun benar, kata dia, orang yang memiliki saldo tabungan dengan nilai fantastis itu tentu sudah pasti masuk radar Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Lebih jauh, bankir itu juga sangsi ada orang super kaya yang memiliki nilai tabungan lebih dari Rp 500 triliun dan memamerkannya ke publik. "Masa ada uang Rp 500 triliun ngalahin Hartono (Robert Budi Hartono, orang terkaya versi Forbes)?" ujarnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.