Foto

Belajar Sejarah Peranakan Cina di Museum Peranakan Singapura

10 Desember 2012 | 13.31 WIB

https://statik.tempo.co/data/2012/12/10/id_155433/155433_650.jpg
Perbesar
Foto 1 dari 6

Tampak depan bangunan 'Peranakan Museum' di 39 Armenian Street, Singapura. Untuk dapat menikmati isi museum ini, kita perlu membayar SG $ 6 (sekitar Rp 47 ribu). TEMPO/Ifa Nahdi

https://statik.tempo.co/data/2012/12/10/id_155434/155434_650.jpg
Perbesar
Foto 2 dari 6

Galeri pertama yaitu galeri 'Origins'. Di ruang pertama ini kita dapat melihat asal-usul peranakan yang berarti orang-orang yang berasal dari campuran dua etnis. Fokus utama museum ini adalah Peranakan Cina yang merupakan peranakan terbesar di Asia Tenggara. TEMPO/Ifa Nahdi

https://statik.tempo.co/data/2012/12/10/id_155436/155436_650.jpg
Perbesar
Foto 3 dari 6

Altar 'Sam Kai' berarti tiga kata yang mengacu pada surga, bumi dan manusia. Altar ini digunakan untuk upacara-upacara penting seperti ritual pernikahan 'chiu tau'. TEMPO/Ifa Nahdi

https://statik.tempo.co/data/2012/12/10/id_155438/155438_650.jpg
Perbesar
Foto 4 dari 6

Sebuah layar sentuh yang menampilkan video perkawinan para Peranakan di Singapura. TEMPO/Ifa Nahdi

https://statik.tempo.co/data/2012/12/10/id_155439/155439_650.jpg
Perbesar
Foto 5 dari 6

Busana yang dikenakan oleh anak kecil keturunan Peranakan Cina. TEMPO/Ifa Nahdi

https://statik.tempo.co/data/2012/12/10/id_155441/155441_650.jpg
Perbesar
Foto 6 dari 6

Warga Peranakan Cina biasanya menganut Taoisme, Buddha dan menyembah leluhur. Mereka percaya dengan adanya alam spiritual di mana para dewa, leluhur dan ruh tinggal berdampingan. TEMPO/Ifa Nahdi

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus