Mantan Ketua DPR, Setya Novanto, memberi salam usai pidato pengunduran dirinya saat Rapat Paripurna ke-15 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, 18 Desember 2015. Mundurnya setelah kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden ini menjadi peristiwa politik terbesar di 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Dari kanan: Ketua KPK nonaktif, Abraham Samad, Wakil Ketua KPK nonaktif, Bambang Widjojanto dan penyidik KPK, Novel Baswedan dalam sidang di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, 25 Mei 2015. Ketiganya terjerat status sebagai tersangka saat tengah bergulat memberantas korupsi di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Pimpinan Partai Golkar, Aburizal Bakrie (tengah), bersama Agung Laksono (kiri) dan mantan Ketum Golkar, Jusuf Kalla, menunjukkan surat kesepakatan islah terbatas di Jakarta, 30 Mei 2015. Dualisme Partai Golkar makin panjang pasca pecahnya pendapat usulan nama Ketua DPR pengganti Setya Novanto. TEMPO/Aditia Noviansyah
Mantan Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, menjadi tersangka dalam kasus penerimaan suap bantuan sosial Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara pada Oktober 2015. Rio Capella langsung menyatakan mundur dari jabatannya di Nasdem dan saat ini telah divonis 1,5 tahun penjara. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol Budi Waseso (kiri), dan Kabareskrim Polri yang baru, Komjen Pol Anang Iskandar, seusai Sertijab di Mabes Polri, Jakarta, 7 September 2015. Budi Waseso dimutasi menjadi kepala BNN tak lama setelah melakukan upaya membongkar korupsi di PT Pelindo. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berdandan unik ala 'Koboi' saat bertugas dalam Pilkada Serentak 2015 di Surabaya, 9 Desember 2015. Indonesia sukses menggelar Pilkada Serentak pertama kalinya di 264 daerah dengan lancar dan aman, meski masih terdapat beberapa kekurangan. Fully Syafi