Seorang pria mengalungkan karangan bunga pada seekor buaya dalam Festival Sheedi Mela di kuil Saint Khawaja Hasan di Manghopir, pinggiran kota Karachi, Pakistan, 4 Maret 2018. Dalam festival ini, etnis Sheedi atau komunitas masyarakat keturunan Afrika, akan memberikan persembahan kepada buaya-buaya yang dianggap suci. AP Photo/Fareed Khan
Seorang pria membubuhi bubuk kuning di punggung buaya dalam Festival Sheedi Mela di kuil Saint Khawaja Hasan di Manghopir, pinggiran kota Karachi, Pakistan, 4 Maret 2018. Mor Sahib merupakan salah satu buaya suci tertua yang berusia sekitar 100 tahun dengan panjang sekitar 3,7 meter. REUTERS
Seorang pria memberikan makanan pada seekor buaya dalam Festival Sheedi Mela di kuil Saint Khawaja Hasan di Manghopir, pinggiran kota Karachi, Pakistan, 4 Maret 2018. Acara ini diadakan setiap tahun di kuil Manghopir, selama empat hari, dengan tanggal yang ditentukan tokoh masyarakat. REUTERS
Seorang pria mengalungkan karangan bunga pada seekor buaya dalam Festival Sheedi Mela di kuil Saint Khawaja Hasan di Manghopir, pinggiran kota Karachi, Pakistan, 4 Maret 2018. Puncak festival ini adalah saat gaddi nasheen (penerus suci) mengalungkan karangan bunga di leher Mor Sahib. REUTERS
Etnis Sheedi menari dalam Festival Sheedi Mela di kuil Saint Khawaja Hasan di Manghopir, pinggiran kota Karachi, Pakistan, 4 Maret 2018. Mereka percaya bahwa buaya memiliki kekuatan magis. REUTERS
Etnis Sheedi menari dalam Festival Sheedi Mela di kuil Saint Khawaja Hasan di Manghopir, pinggiran kota Karachi, Pakistan, 4 Maret 2018. Mereka percaya bahwa buaya memiliki kekuatan magis. REUTERS
