Petugas melakukan tes rapid antigen santri di Pondok Pesantren Syafi'i Akrom, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa 15 Juni 2021. Menurut Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid, sebanyak 33 dari sekitar 500 santri dinyatakan reaktif usai mengikuti kegiatan Haflah Akhirussanah internal pondok pesantren pada Senin (14/5) malam dengan sekitar 75 persen santri tidak menggunakan masker dan kegiatan pada malam itu dinyatakan tidak memiliki izin dari gugus tugas COVID-19. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Sejumlah santriwati berbincang menggunakan masker usai mengikuti tes rapid antigen yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Pondok Pesantren Syafi'i Akrom, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa 15 Juni 2021. Menurut Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid, sebanyak 33 dari sekitar 500 santri dinyatakan reaktif usai mengikuti kegiatan Haflah Akhirussanah internal pondok pesantren pada Senin (14/5) malam dengan sekitar 75 persen santri tidak menggunakan masker dan kegiatan pada malam itu dinyatakan tidak memiliki izin dari gugus tugas COVID-19. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Petugas melakukan tes rapid antigen santri di Pondok Pesantren Syafi'i Akrom, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa 15 Juni 2021. Menurut Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid, sebanyak 33 dari sekitar 500 santri dinyatakan reaktif usai mengikuti kegiatan Haflah Akhirussanah internal pondok pesantren pada Senin (14/5) malam dengan sekitar 75 persen santri tidak menggunakan masker dan kegiatan pada malam itu dinyatakan tidak memiliki izin dari gugus tugas COVID-19. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di ruang asrama Pondok Pesantren Syafi'i Akrom, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa 15 Juni 2021. Penyemprotan itu dilakukan setelah 33 dari sekitar 500 santri dinyatakan reaktif usai mengikuti kegiatan Haflah Akhirussanah internal pondok pesantren pada Senin (14/5) malam. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di ruang asrama Pondok Pesantren Syafi'i Akrom, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa 15 Juni 2021. Penyemprotan itu dilakukan setelah 33 dari sekitar 500 santri dinyatakan reaktif usai mengikuti kegiatan Haflah Akhirussanah internal pondok pesantren pada Senin (14/5) malam. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
