Seorang pengendara motor keluar dari terowongan kereta Lampegan yang sudah tidak aktif di desa Cibokor, Pasir Gunung Keneng, Cianjur, Jawa Barat, (10/3). TEMPO/Yosep Arkian
Seorang remaja berfoto-foto di terowongan kereta Lampegan, Cianjur, Jawa Barat, (10/3). Terowongan ini dibangun perusahaan kereta api SS (Staats Spoorwegen) dan sudah ditetapkan menjadi cagar budaya serta menjadi tujuan wisata sejarah. TEMPO/Yosep Arkian
Pengendara motor menggunakan terowongan kereta Lampegan yang panjangnya 415 meter dan sudah tidak aktif menjadi jalan alternatif Cianjur - Sukabumi dan sebaliknya di desa Cibokor, Cianjur, Jawa Barat, (10/3). TEMPO/Yosep Arkian
Seorang pengendara motor keluar dari terowongan kereta Lampegan yang dibuat pada tahun 1879-1882 dan sudah tidak aktif lagi (10/03). Terowongan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya ini dipenuhi coretan pada dindingnya. TEMPO/Yosep Arkian
Pengendara motor harus menyalakan lampu saat melewati terowongan kereta Lampegan (1/03). Nama Lampegan berasal dari kata 'Steek Lampen aan', teriakan sipir kereta saat akan masuk terowongan, yang berarti 'Nyalakan Lampu'. Warga menyebut dalam dialeg Sunda dengan kata 'Lampegan'. TEMPO/Yosep Arkian