Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

#IndonesiaTerserah jadi Viral, Ini Tanggapan Psikolog

Tagar #IndonesiaTerserah tengah menjadi viral di berbagai media sosial sebagai bentuk aspirasi masyarakat. Ini kata psikolog.

19 Mei 2020 | 12.03 WIB

The Rap Up mengabarkan situasi terkini soal pelanggaran PSBB dalam video berjudul Terserah. Instagram/@therapup
Perbesar
The Rap Up mengabarkan situasi terkini soal pelanggaran PSBB dalam video berjudul Terserah. Instagram/@therapup

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tagar #IndonesiaTerserah tengah menjadi viral di berbagai media sosial. Ini merupakan respons masyarakat terhadap kebijakan pemerintah Indonesia akan pandemi Covid-19. Tagar ini juga diserukan atas kekecewaan dari perilaku orang Indonesia yang masih banyak melanggar aturan hingga membiarkan penyebaran Covid-19 lebih banyak lagi.

Menanggapi apa yang tengah viral, psikolog klinis di Tiga Generasi Alfath Megawati mengatakan bahwa memang ini menimbulkan suasana yang dilematis dan membingungkan di antara masyarakat. “Di satu sisi disuruh PSBB, tapi tetap mobilisasi kan,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada 18 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Alhasil, masyarakat tentu bereaksi dengan apa yang terjadi. “Sebagai seorang individu di masyarakat, wajar sekali jika kita bersuara dan menyatakan pendapat. Seperti saat ini, kita menyerukan #IndonesiaTerserah itu sebagai ungkapan kekecewaan,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski demikian, wanita yang akrab disapa Ega itu berharap bahwa apa yang digaungkan tidak berlebihan. Sebab dalam suatu kegiatan, setiap orang akan dihadapkan dengan apa yang bisa dan tidak mereka kontrol. Contoh yang tidak bisa dikontrol itu adalah perubahan kebijakan pemerintah dan perilaku masyarakat.

“Menyampaikan aspirasi tetap diperbolehkan asal tidak berlebihan. Karena wewenang tetap dipegang oleh pemerintah dan masing-masing individu. Apabila mereka tidak berubah dan kita terus mengimbangi dengan marah-marah, tenaga justru habis untuk nantinya memperhatikan diri sendiri,” katanya.

Sebaliknya sebagai saran, masyarakat pun diharapkan lebih fokus kepada diri sendiri. Karena hal ini bisa kita kendalikan. “Dengan fokus pada apa yang kita bisa lakukan untuk menjaga diri, misalnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat, maka menanggapi suasana pandemi yang dialami sekarang ini akan menjadi lebih ringan,” katanya.

Ega mengingatkan bahwa aksi sekecil apapun tetap berpengaruh untuk kehidupan bersama. “Saat kita fokus pada diri sendiri, kita menularkan kebiasaan baik pada orang lain. Contoh nyata ini lebih bisa mempengaruhi kebiasaan dan pada akhirnya memberikan dampak positif karena kita saling bergandeng tangan untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus