Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Viagra mendapat saingan baru. Kali ini pesaing itu datang dari bumi Jawa, tepatnya dari kawasan industri jamu tradisional Cilacap, Jawa Tengah. Sebagai jamu, tentu saja bahan bakunya bukan sildenafil. Kemampuannya juga tak sama persis dengan Viagra. Tapi, jamu buatan Serbuk Manjur Jaya yang berbentuk ekstrak ini juga diklaim bisa membantu pria yang kejantanannya bermasalahan. ?Pro Stamin? namanya, terbuat dari ekstrak kayu sanrego, pasak bumi, cabe Jawa, dan pala. ?Produk ini dijamin aman karena semua bahannya murni dari tumbuhan,? ujar Lulut Sugiyanto, dosen Farmasi UGM yang juga konsultan perusahaan tersebut.
Sebenarnya, Pro Stamin hanya salah satu produk andalan dari pilot project program pendampingan jamu tradisional yang dilakukan Departemen Kesehatan dengan Fakultas Farmasi UGM sejak tahun lalu. Program itu digelar setelah ditemukan adanya campuran obat kimia di sejumlah merek jamu tradisional. Selain memberikan penyuluhan dan pengawasan, program ini bertujuan untuk mencegah agar kasus serupa tak terjadi lagi.
Yang lebih penting dari itu, produsen tradisional semacam Serbuk Manjur Jaya pun kini bisa memproduksi jamu dalam bentuk ekstrak. Proses ekstraksi sendiri memang tak terlalu rumit. Bahan yang telah dikeringkan dicuci bersih, dirajang, lalu diekstrak dengan alkohol 40 persen. Proses ini akan menghasilkan cairan kental yang kemudian dikeringkan agar alkoholnya menguap. Setelah itu, ditambahkan beberapa bahan seperti aerosil, avisel, dan Mg Stearat, hingga dihasilkan produk yang keras, renyah, mengilap, tapi tak lengket. Ekstrak semacam ini lebih praktis karena orang tak perlu lagi repot-repot menyeduh jamu.
Haji Achmad Sumadiharjo, pemilik PJ Serbuk Manjur Jaya, boleh berbangga dengan produknya itu. Selain aman dikonsumsi, kontrol kualitasnya juga terjaga. Tak berlebihan jika ia berharap produk-produknya nanti bisa go international.
Achmad tak menampik kenyataan bahwa kesuksesan dirinya tak lepas dari peran Koperasi Jamu Aneka Sari. Maklum, lewat koperasi inilah ia?bersama 525 anggota perusahaan jamu yang lain?bisa menggunakan jasa 16 apoteker yang ada di situ. Tidak hanya itu. Koperasi juga sangat membantunya dalam pengurusan legalitas, pembinaan kualitas, dan penyediaan bahan baku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo