Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

3 Kebohongan yang Tak Boleh Ada dalam Pernikahan

Kejujuran sudah seharusnya menjadi landasan bagi sebuah hubungan. Namun, faktanya, rata-rata seseorang berbohong pada pasangan tiga kali dalam seminggu.

30 Juli 2015 | 01.00 WIB

Stacy Wood (kiri) dan istrinya, Michele Barr, berpose di Balai kota San Francisco, California, 26 Juni 2015. Pasangan yang sudah bersama selama 29 tahun ini akhirnya menggelar pernikahan bersamaan dengan legalisasi pernikahan sejenis. REUTERS/Elijah Nouve
Perbesar
Stacy Wood (kiri) dan istrinya, Michele Barr, berpose di Balai kota San Francisco, California, 26 Juni 2015. Pasangan yang sudah bersama selama 29 tahun ini akhirnya menggelar pernikahan bersamaan dengan legalisasi pernikahan sejenis. REUTERS/Elijah Nouve

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kejujuran sudah seharusnya menjadi landasan bagi sebuah hubungan. Namun, faktanya, dalam sebuah penelitian yang dilansir laman Refinery29, rata-rata seseorang berbohong pada pasangannya tiga kali dalam seminggu.

Memutar kebenaran juga sering dilakukan dalam sebuah hubungan. Alasannya pun bermacam-macam, bisa karena tidak ingin menyakiti perasaan pasangan, tidak ingin merasa malu di depan pasangan, atau sekadar tak mau menceritakan yang sejujurnya.

Ada kalanya kebohongan-kebohongan kecil itu berkumpul menjadi sebuah kebohongan besar yang akan merusak hubungan Anda.

Simak dulu tiga kebohongan besar yang jangan pernah Anda lakukan dalam pernikahan.

1. Ketika Anda selingkuh

Salah satu kebohongan yang umum dilakukan seseorang adalah ketika mereka selingkuh atau memiliki ketertarikan dengan orang selain pasangan.

Tentu saja, ketika selingkuh, Anda merasa harus “melindungi perasaan pasangan”, tapi itu sekaligus melindungi Anda sendiri.

Anda khawatir, jika menceritakan perselingkuhan, baik yang sedang dilakukan maupun yang telah berlalu, hubungan Anda dengan pasangan akan rusak. Tapi, dengan bersikap tidak jujur, Anda sama saja membawa hubungan ke ambang kehancuran.

Berita baiknya, perselingkuhan tidak selalu menyebabkan perceraian. Faktanya, banyak penelitian yang menemukan bahwa hubungan pernikahan bisa semakin kuat setelah berhasil melewati masalah tersebut.

Jadi cara terbaik adalah bicara jujur atau mengikuti konseling pernikahan untuk mendapatkan solusi dari masalah pernikahan Anda.

2. Memalsukan orgasme

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan laman Cosmopolitan, dikutip dari Refinery29, 70 persen wanita memalsukan orgasme saat bercinta dengan pasangan.

Anda mungkin melakukannya karena ingin memuaskan pasangan atau sebenarnya Anda hanya ingin sesi bercinta itu cepat usai.

Namun, dengan melakukan hal itu, bagaimana caranya pasangan bisa tahu cara memuaskan Anda di tempat tidur?

Pendekatan yang terbaik adalah dengan komunikasi terbuka bersama pasangan. Katakan apa yang Anda inginkan dan apa yang bisa membuat Anda merasa terangsang.

Tidak usah malu membicarakan masalah seksual dengan pasangan. Sebab, bagaimana pun, dia merupakan orang yang paling dekat dengan Anda.

3. Pengeluaran Anda

Masalah finansial kerap menjadi masalah yang dapat menggoyang hubungan pernikahan. Maka tak heran jika Anda berbohong soal pengeluaran atau kebiasaan belanja Anda. Hal itu dapat merusak pernikahan.

Menurut sebuah polling yang dilakukan laman Forbes, 67 persen pasangan menuturkan kebohongan soal finansial bisa mengarah kepada pertengkaran. Sedangkan 42 persen lain mengatakan kebohongan finansial bisa mengurangi kepercayaan dalam pernikahan.

Sama halnya dengan permasalahan lain dalam pernikahan, Anda memerlukan komunikasi yang terbuka.

Bicarakan soal finansial, pendapatan, kebiasaan belanja, dan hal lain tentang Anda. Jika Anda memiliki masalah finansial, misalnya utang kartu kredit yang menumpuk, jangan menutupinya dari pasangan.

Anda justru harus meminta bantuannya untuk melepaskan Anda dari masalah tersebut.

BISNIS


 



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saroh mutaya

Saroh mutaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus