Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menstruasi sering kali membawa berbagai perubahan pada kondisi fisik dan psikis perempuan. "Hal ini sebenarnya wajar terjadi akibat perubahan hormon yang berlangsung selama siklus menstruasi," kata Dokter Spesialis Obgyn Beeleonie
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Meski demikian, perempuan tetap dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan nyaman jika menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik," kata Beeleonie dalam acara peluncuran tagline baru Charm beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beeleonie menyebutkan bahwa menstruasi yang normal dan teratur adalah tanda kesehatan reproduksi perempuan yang baik. Namun, beberapa gejala seperti nyeri perut, kram, sakit kepala, serta perubahan suasana hati memang kerap muncul dan dapat mengganggu rutinitas. Pakar kesehatan dr Beeleonie membagikan sejumlah kiat yang bisa dilakukan agar menstruasi tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Untuk memastikan menstruasi tidak mengganggu aktivitas dan kesehatan area kewanitaan, penting menjaga kebersihan saat sedang haid. Pilihlah pembalut yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas, serta kenakan celana dalam berbahan katun yang tidak terlalu ketat," ujar Beeleonie.
Ia juga mengingatkan agar rutin mengganti pembalut agar kulit tidak lembap dan terhindar dari iritasi.
Selain itu, Beeleonie menegaskan bahwa jika ada ketidaknyamanan atau kondisi abnormal saat menstruasi, sebaiknya jangan melakukan diagnosa mandiri. "Lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter obgyn atau spesialis lainnya," katanya menambahkan.
Senada dengan itu, selebritas sekaligus duta merek Charm Syifa Hadju mengungkapkan bahwa menstruasi tidak seharusnya menghalangi perempuan dalam berkarya. "Kartini adalah simbol keberanian dan semangat dalam memperjuangkan hak perempuan. Dengan produk Charm, aku bisa tetap aktif tanpa khawatir saat menstruasi," kata Syifa.
Pilihan Editor: Amankan Menunda Menstruasi dengan Obat Hormon?
Foto 
