Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kulit putih memang sudah menjadi standar masyarakat Asia jika berkaitan dengan definisi cantik. Bahkan fakta yang terpotret dari survei 17.000 lebih wanita Indonesia pelanggan klinik kecantikan dalam ZAP Beauty Index menyatakan, satu dari empat remaja di bawah 18 tahun merasa bahwa lebih penting memiliki kulit putih daripada merasa bahagia.
Baca: Bersihkan Wajah dengan Cara Minyak Lawan Minyak, Seperti Apa?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal secara medis, kulit yang putih itu belum tentu kulit yang sehat. Menurut Adinda Fitri Ningtyas selaku Medical and training manager ZAP Clinic, ada empat kriteria kulit sehat, yaitu:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kulit bersih, adalah jika dilihat kasat mata tidak terlihat adanya jerawat dan komedo pada wajah.
Warna kulit merata, tidak belang atau berbeda-beda.
Elastisitas baik. Kulit yang sehat yaitu kulit yang bisa meregang dan kemudian kembali ke keadaan normal. Kulit dengan elastisitas baik menandakan bahwa kulit memiliki kadar air yang cukup dan juga lembab. Itu sebabnya diwajibkan meminum air delapan gelas sehari.
Kemudian, tekstur halus dan lembut. Permukaan kulit yang rata terutama halus dan lembut menandakan tidak adanya sel kulit mati dan memiliki kadar kelembapan yang cukup.
Betapa inginnya wanita Indonesia untuk memiliki kulit putih juga tercermin dari temuan lainnya, masih dalam ZAP Beauty Index. Sebanyak 59,6 persen dari 17 ribu lebih responden wanita Indonesia memilih produk yang dapat mencerahkan kulit sebagai hal yang paling dicari saat mempertimbangkan untuk membeli sebuah produk skincare.
Apalagi sebanyak 73,1 persen mendefinisikan cantik sebagai kulit yang bersih, cerah dan glowing dibandingkan bertubuh sehat dan bugar.
Ironinya, saat ditanya apa masalah kulit yang paling dicemaskan, sebagian besar menjawab jerawat, bukan kulit yang gelap. “Para wanita harus sadar supaya jangan sekedar putih. Karena produk-produk yang bisa memutihkan kulit dalam waktu cepat, malah bisa berbahaya”, ujar Adinda Fitri Ningtyas.
Baca: Lebih Baik Alat Cukur Manual atau Matic? Ini Kata Dermatologis