Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Wasabi tumbuhan rimpang diolah untuk melengkapi hidangan masakan Jepang. Hidangan susyi biasanya dilengkapi wasabi. Warnanya hijau cerah, rasanya pekat pedas, karena kandungan senyawa isothiocyanates.
Manfaat mengonsumsi wasabi
1. Antibakteri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip Healthline, isothiocyanates senyawa dalam wasabi yang mengandung efek antibakteri. Ekstrak wasabi memiliki efek antibakteri Escherichia coli O157:H7 dan Staphylococcus aureus, dua bakteri yang menyebabkan keracunan makanan. Penemuan ini menunjukkan, ekstrak wasabi mencegah atau mengurangi risiko penyakit bawaan makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wasabi juga bermanfaat mengobati tukak lambung yang terinfeksi Helicobacter pylori. Penelitian terhadap hewan menunjukkan, wasabi bermanfaat meredakan masalah kesehatan tukak lambung tersebab Helicobacter pylori.
2. Antiinflamasi
Wasabi bersifat antiinflamasi yang kuat. Peradangan merupakan respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, cedera, dan racun, seperti udara yang tercemar atau asap rokok, dalam upaya melindungi tubuh.
Wasabi Foto : Shutterstock
3. Mengurangi lemak dalam tubuh
Beberapa penelitian menunjukkan, daun wasabi yang dimakan mengandung senyawa yang menekan pertumbuhan dan pembentukan lemak. Merujuk publikasi ilmiah Hydroxyferulic Acid Methyl Ester Isolated from Wasabi Leaves Inhibits 3T3-L1 Adipocyte Differentiation menemukan, ekstrak daun wasabi mencegah penambahan berat badan menghambat pertumbuhan dan produksi lemak.
4. Bersifat antikanker
Isothiocyanates alami dalam wasabi telah dipelajari bersifat antikanker. Laporan berjudul Inhibitory Effects of Japanese Horseradish (Wasabia japonica) on the Formation and Genotoxicity of a Potent Carcinogen, Acrylamide menemukan, isothiocyanates yang diekstraksi dari akar wasabi menghambat pembentukan senyawa akrilamida sebesar 90 persen selama reaksi kimia antara protein dan gula dengan adanya panas.
Akrilamida senyawa kimia yang terbentuk dalam beberapa makanan, terutama keripik kentang goreng,selama proses memasak suhu tinggi. Beberapa penelitian telah mengaitkan asupan makanan akrilamida dengan kanker tertentu, seperti kanker ginjal, endometrium, dan ovarium, tapi hasilnya beragam.
Penelitian menunjukkan, isothiocyanates dan senyawa serupa yang diisolasi dari wasabi menghambat pertumbuhan sel kanker kolorektal, mulut, pankreas, dan payudara.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.