Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama menyampaikan sejumlah jurus dalam menghadapi Covid-19 varian Mu. Dia mengatakan, Covid-19 sebagaimana virus pada umumnya sangat mungkin bermutasi sehingga muncul varian baru dari waktu ke waktu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tjandra Yoga Aditama mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memasukkan Covid-19 varian Mu dalam kelompok 'Variant of Interest (VOI)' sejak 30 Agustus 2021. "Jika bukti ilmiahnya sudah lebih jelas, maka mungkin saja varian yang tergolong VOI 'naik kelas' menjadi Variant of Concern (VOC)," kata Tjandra Yoga dalam keterangan tertulis, Senin 13 September 2021. "Meski begitu, mungkin saja varian Mu ini tetap dalam kelompok VOI."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 ini mengatakan ada lima upaya yang dapat dan perlu dilakukan untuk mengantisipasi Covid-19 varian Mu atau virus flu baru lainnya yang mungkin datang. Berikut ulasannya:
- Terus meningkatkan jumlah pemeriksaan
Pemerintah jangan mengendurkan pemeriksaan Whole Genome Sequencing atau WGS untuk mengantisipasi kalau-kalau ada berbagai jenis Covid-19 varian baru di Indonesia. Sampai 11 September 2021, data Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data atau GISAID telah mengumpulkan genome virus flu dari seluruh dunia. Indonesia telah memeriksa dan memasukkan data 6.035 genome, Singapura 6.807 genome, India dengan 46.375 genome, Inggris sebanyak 811.630 genome, dan Amerika Serikat 931.373 genome.
- Disiplin protokol kesehatan
Protokol kesehatan tetap menjadi kunci terhindar dari infeksi virus. Wajib memakai masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Penting juga menyadari jika terjadi penularan yang kian meluas, maka virus akan terus bereplikasi yang berpotensi memunculkan mutasi dan varian baru. - Tes dan telusuri
Terus meningkatkan jumlah tes Covid-19 dan menelusuri jika terdapat kasus positif. Inilah salah satu cara memutus mata rantai penularan virus. Pengetesan dan penelusuran yang ideal adalah 400 ribu tes sehari dan penelusuran kepada 15 orang dari setiap kasus positif. - Vaksinasi Covid-19
Pemerintah mesti terus meningkatkan cakupan vaksinasi. Hingga 11 September 2021, vaksinasi Covid-19 dosis kedua menjangkau 19,94 persen atau sekitar 41,5 juta dosis. Sementara vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebanyak 34,69 persen dengan 72,2 juta dosis. - Lalu lintas orang antar-negara
Orang yang datang dari luar negeri, terutama berasal dari negara dengan Covid-19 varian Mu harus menjalani karantina dan mengikuti tes PCR untuk mengetahui apakah positif atau tidak. Durasi karantina setidaknya satu atau dua kali masa inkubasi. Mereka juga tetap harus dipantau selama beberapa pekan untuk mengetahui apakah ada kondisi kesehatan yang mencurigakan atau bahkan mengkhawatirkan. Terlebih jika sudah berinteraksi dengan orang lain.
Baca juga:
Vaksin Palsu Covid-19, Berisi Larutan Garam; Polisi Cina Tangkap 80 Tersangka