Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Agar Desa Wisata Tak Sekadar Ikut-ikutan

Peneliti BRIN mendapati banyak desa wisata sekadar ikut membangun obyek viral, seperti jembatan kaca. Perlu konsep pengembangan.

26 Januari 2024 | 00.00 WIB

Wisata alam Puncak Indah Kapu di Desa Sani-sani, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, 24 Januari 2024. ANTARA/Jojon
Perbesar
Wisata alam Puncak Indah Kapu di Desa Sani-sani, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, 24 Januari 2024. ANTARA/Jojon

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Jumlah desa wisata terus bertambah, naik 36,7 persen menjadi 4.674 pada 2023.

  • Namun kebanyakan desa wisata tidak memiliki rencana pengembangan yang baik dan hanya ikut-ikutan membuat infrastruktur yang viral, seperti jembatan kaca.

  • Peneliti BRIN menyarankan lima strategi pengembangan desa wisata yang lebih berkelanjutan.

Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memberikan kewenangan penuh terhadap desa untuk mengelola aset dan meningkatkan perekonomiannya. Hal ini dimanfaatkan oleh banyak desa di Indonesia untuk membangun dan mengembangkan desa wisata.

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus