Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Ahli Nutrisi Sebut Usia Empat Tahun Ideal Masuk Sekolah

Ahli nutrisi menganjurkan orang tua memasukkan anak ke dunia sekolah saat anak berusia empat tahun karena itulah usia ideal anak masuk sekolah

30 Maret 2016 | 22.06 WIB

Sejumlah siswa SD Negeri Kyai Mojo yang mengikuti UN berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan, di Yogyakarta, 18 Mei 2015. Ujian nasional tingkat sekolah dasar dilaksanakan hingga Rabu, 20 Mei 2015. TEMPO/Pius Erlangga.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah siswa SD Negeri Kyai Mojo yang mengikuti UN berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan, di Yogyakarta, 18 Mei 2015. Ujian nasional tingkat sekolah dasar dilaksanakan hingga Rabu, 20 Mei 2015. TEMPO/Pius Erlangga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli nutrisi menganjurkan orang tua memasukkan anak ke dunia sekolah saat anak berusia empat tahun karena itulah usia ideal anak memasuki jenjang sekolah.

"Perkembangan anak-anak, belum siap sebetulnya, jadi kelihatannya performanya belum optimal. Begitu dia sudah usia empat tahun kognitifnya sudah berkembang, dia sudah lebih pintar. Sebelum empat tahun itu waktunya bermain," ujar Dr. Saptawati Bardosono kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa (29 Maret 2016).

Sementara, bila anak memasuki masa  sekolah di bawah usia empat tahun, bukan tak mungkin performanya nanti tak sesuai harapan orang tua.

"Bila di bawah usia empat tahun, tentu saja performa kognisinya belum sesuai harapan, sementara orang tua mengeluh "kok anaknya enggak bisa ini, itu".  Padahal memang belum," kata dia.

Selain perkembangan kognisinya belum optimal, lanjut dr Tati,  karakter anak juga belum terbentuk. Bila mereka harus masuk sekolah lebih awal dikhawatirkan pembentukan karakter anak lebih banyak dicampuri orang lain selain keluarganya.

"Karakternya belum terbentuk. Jadi khawatirnya, bila sekolah sebelum usia empat tahun, pembentukan karakternya tidak mewakili keluarganya. Banyak campur tangan di luar keluarganya. Itu yang membuat dia nanti menjadi berbeda," tutur dia.

Sembari mempersiapkan masa sekolahnya, orang tua sebaiknya mengajarkan berbagai hal semisal toilet trainning, cara bersosialisasi dengan orang lain di luar keluarga, cara berbagi dengan orang lain, pengenalan waktu makan, tidur dan lainnya.

"Kalau semua itu sudah selesai, kemudian dia sudah bisa bersosialisasi,  bisa berbagi dengan orang lain, begitu tiba waktunya dia sekolah, dia sudah siap. Karakter dia sudah terbentuk dan matang secara kepribadian," kata dr Tati.

"Saat di rumah ibunya harus menjelaskan, nanti pada saatnya dia akan bertemu dengan orang lain (teman-temannya). Ibu harus memperkenalkan ada yang namanya ibu guru,  teman.  Di hari pertama dia harus buktikan apa yang dikatakan ibunya benar. Lalu ibu guru dan teman-temannya sebaik orang yang dia temui di rumah," tambah dia.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saroh mutaya

Saroh mutaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus