Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Alami Sakit Perut yang Tak Biasa, Awas Penyakit Berbahaya

Anda mungkin heran tiba-tiba mengalami sakit perut yang tak biasa. Coba cek ke dokter, siapa tahu itu tanda penyakit berbahaya.

18 September 2019 | 11.10 WIB

Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sakit perut termasuk yang biasa dialami banyak orang sehari-hari. Biasanya, ini terjadi ketika ada gangguan pencernaan atau penumpukan gas akibat asupan karbohidrat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tetapi, sakit perut juga bisa menjadi sesuatu yang berbahaya. Berikut tanda-tandanya, seperti dilansir Medical Daily.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

#Nyeri perut setelah makan banyak
Rasa sakit yang luar biasa di perut setelah makan besar yang tidak hilang bisa menjadi pertanda serangan kandung empedu. Begitu kata Hardeep Singh, gastroenterolog di St. Joseph Hospital. Tugas utama kantong empedu menyimpan empedu dan mendistribusikannya ke usus kecil untuk membantu pencernaan lemak. Ketika organ kecil berbentuk buah pir yang terletak di bawah hati itu tersumbat dan meradang maka bisa menyebabkan penyakit kantong empedu.

#Nyeri samar di perut bagian atas
Robert Glatter, juru bicara American College of Emergency Physicians (ACEP), mengatakan rasa sakit yang tidak jelas di perut bagian atas atau tengah disertai mual dan sendawa dapat memberi tahu tentang serangan jantung. Muntah yang terkait dengan nyeri punggung atau rahang dan sesak napas juga bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan segera.

Ilustrasi sakit perut. Shutterstock

#Kram perut yang berhubungan dengan diare
Diare atau sembelit dengan kram perut atau perasaan kembung dapat mengindikasikan sindrom iritasi usus besar, begitu menurut Singh. Ia menyarankan penderita menggunakan obat yang akan meringankan rasa sakit ketika mengalami hal ini. Di sisi lain, mengelola pola makan dan stres juga bisa mengendalikan iritasi usus besar dalam jangka panjang.

#Tiba-tiba sakit perut yang parah
Jika Anda memiliki riwayat penyakit ulkus peptikum atau mengonsumsi NSAID (obat anti-inflamasi nonsteroid) dan mengalami nyeri hebat secara tiba-tiba, perforasi mungkin terjadi di perut, kata Glatter. Perforasi memerlukan prosedur bedah karena bisa menyebabkan kondisi lebih serius yang disebut peritonitis ketika tidak segera ditangani.

Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum yang disebabkan infeksi bakteri atau jamur, hasilnya muncul seperti selaput sutra yang menutupi organ-organ di perut. Glatter menjelaskan ketika rongga perut terkontaminasi, maka dapat menyebabkan syok septik yang dapat melemahkan organ-organ dan pada akhirnya menyebabkan kematian, kecuali jika menjalani operasi.

#Nyeri perut kiri bawah
Nyeri perut di sisi kiri bawah yang semakin memburuk saat bergerak mungkin pertanda divertikulitis, yakni kantong-kantong kecil di usus besar yang terhambat dan berlubang. Glatter mengatakan, kondisi ini dapat diobati dengan antibiotik dan beberapa pelunak feses untuk mengurangi risiko infeksi. Namun, antibiotik mungkin sebenarnya tidak diperlukan, seperti saran para ahli kesehatan. Jadi, dokter mungkin meresepkan obat penghilang rasa sakit dan melihat apakah itu akan cukup sebelum memberi obat yang lebih kuat.

#Sakit perut dan penurunan berat badan
Sakit perut menusuk disertai dengan penurunan berat badan, darah dalam tinja, gejala anemia, dan riwayat kanker gastrointestinal atau penyakit radang usus dalam keluarga menunjukkan penyakit serius yang mungkin kanker. Begitu menurut Gregory Sayuk, profesor kedokteran dan psikiatri di Washington University School of Medicine di St. Louis, Amerika Serikat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus