Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Alergi Tungau, Basmi Sarang Tungau di Tempat Tidur, Sofa dan ..,

Tungau dan makanan merupakan penyebab alergi yang paling umum diderita masyarakat di dunia.

11 April 2019 | 07.05 WIB

Tungau. (ideegreen.it)
Perbesar
Tungau. (ideegreen.it)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tungau dan makanan merupakan penyebab alergi yang paling umum diderita masyarakat di dunia. Hal tersebut pun disampaikan oleh konsultan dan imunologi anak, dokter Budi Setiabudiawan dalam acara SGM Eksplor Soya yang bertajuk kampanye #BundaTanggapAlergi di Jakarta.

Baca: Anak Kelahiran Caesar Lebih Mudah Terkena Alergi, Ini Kata Ahli

Karena alergi tak dapat sembuh alias penyakit seumur hidup, pengendalian untuk mencegahnya timbul kembali pun perlu dilakukan. Tak seperti alergi makanan yang dapat dikendalikan dengan tidak mengkonsumsi substansi pemicunya atau alergen, alergi tungau rupanya lebih rumit dalam penanganannya.

Oleh karena itu, Budi memberikan beberapa tips untuk menjauhkan pasien dari tungau. Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjemur kasur dan sofa di bawah terik matahari. Sebab, tungau dapat mati apabila terpapar cahaya matahari. “Contohlah orang-orang zaman dulu. Mereka suka menjemur kasur dan sofa. Tapi sekarang kan sudah jarang, bahkan tidak pernah. Padahal ini bagus untuk mematikan tungau,” katanya pada 10 April 2019.

Selain itu, mengganti sprei, sarung bantal dan gorden juga penting untuk dilakukan. Karena tungau sangat senang berada di tempat kecil dan kotor. Tentunya, ini berhubungan pada bagian rumah yang sering terlewatkan untuk diganti karena tetap terlihat bersih. “Ini semua harus dicuci dan diganti selama maksimal 2 minggu sekali. Kebersihan sangat penting karena tungau senang di tempat kecil dan kotor,” katanya.

Memvakum dan menyimpan karpet apabila tidak diperlukan adalah hal wajib lainnya. Sebab, sama seperti peralatan rumah yang telah disebutkan sebelumnya, ia dapat menyimpan banyak debu kotoran dan menjadi sarang tungau. “Divakum juga maksimal 2 minggu sekali. Pakai karpetnya juga saat dibutuhkan saja dan jangan lupa dibersihkan sebelum disimpan kembali,” katanya.

Baca: Korean Air Hentikan Cemilan Kacang Setelah Insiden Alergi

Majalah dan koran bekas juga harus disimpan di tempat tertutup. Menurut dokter Budi, tumpukan yang tidak disimpan dengan baik akan memupuk tungau. Apalagi jika anak Anda tak sengaja membukanya dan juga tertiup kipas angin. Tentu akan semakin membahayakan alerginya. “Kalau tidak mau disimpan, lebih baik dijual atau loak. Karena ketika majalah atau koran dibuka dan kena kipas angin, tungau akan terbang dan mengenai anak Anda,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus