Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak ibu yang meminta bantuan asisten rumah tangga. Memiliki asisten rumah tangga merupakan hal yang lumrah bagi sebuah keluarga dengan tingkat kesibukan orang tua yang tinggi. Di era modern, banyak dari para ibu yang memiliki karier sama sibuknya dengan sang ayah sehingga membutuhkan peran dari asisten rumah tangga untuk membantu mengerjakan berbagai pekerjaan hingga mengasuh anak.
Tidak sedikit para orang tua yang sering salah kaprah lantas selalu menyuruh asisten rumah tangga untuk ikut mengurus atau membantu berbagai keperluan si anak. Padahal, perlakuan tersebut berlebihan dan tidak baik untuk perkembangan serta pembelajaran kemandirian bagi si anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tidak semua pekerjaan di dalam keluarga harus dilakukan oleh asisten rumah tangga, apalagi untuk keperluan anak,” ujar Muhamad Nanang Suprayogi, akademisi psikologi di Universitas Binus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Setelah 102 Tahun, Ada Model Berkerudung di Sampul Majalah Vogue
Kakak Zaskia Sungkar Meninggal Akibat Autoimun, Simak Gejalanya
Stephen Hawking Dikremasi, 11 Tokoh Dunia Ini pun Pilih Kremasi
Dia memandang, anak harus diajari kemandirian sehingga banyak pekerjaan di rumah yang perlu dikerjakan sendiri oleh si anak. Orang tua harus yakin bahwa tantangan ke depan hanya akan dapat dimenangkan oleh anak yang memiliki kemandirian.
Kalau sejak kecil si anak sudah dimanjakan dengan asisten rumah tangga, setelah dewasa dia akan mengalami kecenderungan tidak siap menghadapi berbagai persoalan atau tantangan karena memiliki ketergantungan terhadap orang lain. Oleh karena itu, sejak kecil, pekerjaan-pekerjaan yang bisa dilakukan oleh anak sebaiknya langsung diajarkan kepada si anak.
“Di negara-negara maju, anak sudah diajarkan kemandirian sejak kecil. Seperti soal makan, umur 2 tahun si anak sudah disuruh makan sendiri, tidak lagi disuap atau dikejar-kejar saat makan.”
Namun, lanjut Muhamad Nanang, seandainya ada pekerjaan yang belum mampu dikerjakan oleh sang anak, maka perlu diberikan bantuan. Itu pun, seandainya orang tua masih bisa melakukannya, maka akan lebih baik dibantu terlebih dahulu oleh orang tua sendiri.
Tindakan ini, bagi si anak, bukan sekadar bantuan, tetapi dapat mempertebal ikatan emosional. Si anak akan merasa mendapat perhatian dari orang tua atas bantuan tersebut, dengan begitu akan terbangun ikatan psikologis yang dirasakan anak.