Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat menjalin hubungan terkadang muncul kondisi yang dilematis. Misalnya, benching situasi ketika seseorang tidak sepenuhnya tertarik untuk melanjutkan hubungan. Tapi, pada saat yang sama, orang itu enggan melepas pasangannya. Mengutip Times of India, hal itu dilakukan untuk menjaga pilihan tetap terbuka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Boldsky, benching umumnya dilakukan seseorang yang tak mudah mempercayai orang lain. Benching juga biasanya dilakukan seseorang yang sangat menginginkan pasangan sempurna. Benching menimbulkan ketakpastian dalam hubungan. Ketakpercayaan berakibat tidak komitmen kepada pasangannya. Ketika diminta komitmen, akan membuat berbagai alasan.
Dampak benching
Mengutip Women’s Health, meskipun dianggap kejam, perilaku benching memang tak bisa sepenuhnya dihindari lakukan, menurut psikolog Ann Rosen Spector. Melihat beberapa orang sekaligus termasuk salah satu cara terbaik untuk mengetahui apa yang sebenarnya dicari dan dengan siapa benar-benar ingin menghabiskan banyak waktu bersama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ann Rosen menjelaskan, meskipun tidak bisa benar-benar menghentikan seseorang melakukan benching, tapi perlu tetap mengendalikan situasi. Benching mungkin saja tak sepenuhnya sesuatu yang salah. Benching akan menjadi masalah ketika seseorang tidak jujur terhadap diri sendiri dan orang yang disukai.
Itu sebabnya penting mengomunikasikan secara jujur kepada orang yang disukai untuk berkencan secara monogami. Misalnya bertanya tentang padanya sosok seperti apa yang dicari, apakah ia keinginan itu ada diri pasangan sekarang, dan melihat perkembangan hubungan. Sebab, kebutuhan dan keinginan bisa saja berkembang seiring waktu. Berkomunikasi untuk setiap tahap hubungan berguna memastikan hubungan masih berada di jalur yang sama.
Benching agaknya diumpamakan seperti seorang pemain sepak bola cadangan dalam pertandingan. Secara teknis, ia berada dalam tim, tapi menunggu arahan pelatih untuk masuk dalam pertandingan. Ia menjadi pilihan ketika situasi pertandingan sedang tidak menguntungkan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.