Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Psikosis merupakan kondisi kejiwaan yang bisa ditandai dengan adanya gangguan hubungan dengan realitas, serta bisa di bilang kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi. Untuk penyebab pasti psikosis belum diketahui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ternyata memiliki pola tidur yang buruk, mengonsumsi alkohol atau menggunakan ganja, dan mengalami trauma akibat kehilangan seseorang yang dicintai, seperti orang tua atau pasangan, dapat menjadi pemicu munculnya kondisi ini. Selain itu psikosis juga dapat dipicu oleh kondisi yang terjadi karena adanya gangguan pada otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk gejala pada penyakit psikosis setiap orang berbeda-beda, ada yang tergantung penyebab, usia, dan keparahan kondisi. Jika seseorang yang mengalami psikosis akan memiliki gejala utama berupa delusi dan halusinasi.
Delusi yang merupakan kondisi di mana seseorang memiliki keyakinan yang kuat dan tidak dapat dipatahkan terhadap sesuatu yang tidak nyata, serta halusinasi yang merupakan kondisi di mana seseorang mendengar, melihat, merasakan, atau mencium sesuatu yang tidak ada dan tidak dialami orang lain.
Tetapi kita tidak perlulah khawatir dengan penyakit tersebut karena dapat dilakukan dengan pemberian obat dan psikoterapi. Tetapi jika tidak ditangani dengan tepat dan segera, kondisi ini dapat berdampak pada kemampuan pasien dalam hidup bersosial.
LUAILIYATUL MAHMUDAH
Baca juga: Orang Kreatif Rawan Terkena Penyakit Mental