Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cepatnya persebaran Covid-19 varian Omicron mengancam semua orang, termasuk anak-anak. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyerukan vaksin Covid-19 bagi anak-anak untuk mengatasi hal ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vaksinasi Covid-19 merupakan cara lain mencegah Omicron selain protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Vaksinasi Covid-19 pada anak-anak sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. Tepatnya pada 30 Juni 2021 untuk usia 12-17 tahun dan 14 Desember 2021 untuk usia 6-11 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pemberian vaksin Covid-19 untuk melindungi anak-anak, terutama usia sekolah, guna mendukung aktivitas belajar tatap muka secara langsung, tentunya dengan prokes ketat. Vaksin buat anak-anak sama amannya dengan vaksin untuk usia dewasa,” kata Kemenkes dalam akun Twitter @KemenkesRI, Jumat, 11 Februari 2022.
Anak usia 6-11 tahun akan mendapatkan vaksin Sinovac dengan dosis 0,5 milliliter. Vaksin akan diberikan dua kali dengan interval atau jarak 28 hari.
Sementara anak usia 12-17 tahun akan memperoleh vaksin Sinovac atau Pfizer. Vaksin Sinovac diberikan sebanyak dua kali dengan interval 28 hari dan dosis 0,5 milliliter. Sedangkan, vaksin Pfizer diberikan sebanyak dua kali dengan interval 21 hari dan dosis 0,3 milliliter.
Anda bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak di Puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas pelayanan kesehatan lain, seperti Pos Pelayanan Vaksinasi di sekolah atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA).
Lantas, apa saja yang harus disiapkan jika anak akan mendapatkan vaksin Covid-19? Kemenkes mengatakan tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan.
Namun, anak membutuhkan tidur yang cukup selama 8-10 jam. Pastikan juga anak mendapatkan sarapan sebelum pergi vaksin.
Bagi anak dengan komorbid, jangan lupa untuk meminum obat terlebih dahulu. Pastikan anak Anda siap dan sehat untuk divaksin. Orang tua berperan penting untuk mengedukasi anak tentang manfaat vaksinasi.
Jika ada efek samping usai vaksinasi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Anda tak perlu khawatir. Kondisi itu merupakan respons tubuh terhadap vaksin dan wajar terjadi. Reaksinya pun ringan dan mudah diatasi.
Jika efek samping dirasa terlalu berat, Anda bisa menghubungi contact center di kartu vaksinasi atau pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Meski ada efek samping, Kemenkes menghimbau manfaat vaksinasi lebih besar daripada risikonya.
Vaksinasi Covid-19 pada anak penting untuk didapatkan, apalagi di saat sekolah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM). Dengan melakukan vaksinasi, anak bisa terhindar dari Omicron.
AMELIA RAHIMA SARI