Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus penyalahgunaan narkoba berjenis sabu kembali terdengar dari kalangan publik figur di Tanah Air. Berinisial RN, 32 tahun, dan DN, 39, keduanya yang dikenal aktif sebagai artis stand up comedy itu diciduk anggota Polres Metro Tangerang di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, pada Kamis, 28 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pelaku ini public figure stand up comedy. Dari pendalaman, menurut pelaku keduanya ini pakai sabu untuk keperluan saat manggung,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Abdul Karim, pada 30 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlepas dari penangkapan tersebut, sabu dikenal sebagai salah satu jenis narkoba yang dikenal juga dengan nama Methamphetamine atau Meth. Sabu umumnya memiliki ciri berupa bubuk kristal putih, tidak berbau, terasa pahit, dan mudah larut dalam air atau alkohol.
Sabu kerap digunakan secara ilegal untuk mendapatkan efek yang menyenangkan bagi pemakainya. Padahal, penyalahgunaan sabu berbahaya, bahkan mematikan.
Hal itu pula yang diungkapkan oleh situs Inverse yang menyebutkan bahwa hasil Global Drug Survey (GDS) pada 2017 menyatakan jika methamphetamine adalah zat atau obat yang paling berbahaya di dunia.
Pengguna zat ini akan tetap waspada dan terjaga selama berjam-jam tanpa merasa mengantuk atau lelah meski beraktivitas terus-menerus. Sabu juga dapat menghasilkan perasaan senang, tetapi ada efek samping yang berbahaya, seperti nafsu makan menurun, bernapas lebih cepat, detak jantung cepat, atau tidak teratur, tekanan darah tinggi, dan suhu tubuh meningkat.
Efek samping lain dari penggunaan sabu termasuk merasa mual, mulut kering, bau mulut, kedutan otot, hilang ingatan, perilaku agresif, masalah gigi yang parah, penurunan berat badan, luka kulit karena rasa gatal yang hebat, dan insomnia.
Tak hanya berdampak bagi fisik, penggunaan sabu juga mempengaruhi psikis penggunanya, seperti paranoia, halusinasi, gangguan suasana hati, delusi seperti sensasi serangga merayap di atas atau di bawah kulit, merasa cemas dan kebingungan. Parahnya, paranoia bahkan dapat memicu pemikiran untuk membunuh atau bunuh diri.