Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkan Anda mendengar istilah brunch? Ya, gabungan kata breakfast (sarapan) dan lunch (makan siang) ini memang sudah tak asing lagi di telinga kita. Singkat kata, brunch adalah gabungan sarapan dan makan siang yang digabungkan dalam waktu bersamaan.
Tanpa disadari, kegiatan ini sering dilakukan oleh masyarakat, khususnya masyarakat urban. "Brunch itu tradisi yang ada di setiap akhir pekan," ucap Arimbi Nimpuno, Lifestyle Guru dari Indonesia dalam acara konferensi pers Weekend Brunch at Lamoda Plaza Indonesia, Selasa, 27 Oktober 2015.
Akhir pekan, menurut Arimbi, merupakan waktu orang biasanya bermalas-malasan, santai, dan bangun siang karena lepas dari rutinitas setiap pagi. Maka, brunch sering dilakukan.
"Kalau di keluarga saya, paginya itu kami minum jus, minum the, atau makan roti, dan jam 11-nya makan brunch bersama," kata dia.
Ia melanjutkan, rutinitas sehari-hari yang padat membuat waktu bersama keluarga menjadi satu hal yang langka. Karenanya, brunch juga kadang dijadikan waktu kumpul keluarga, meski sekadar saling mengobrol dalam satu meja makan.
Istilah brunch pertama kali dikenal di Inggris pada akhir abad ke-19. Sementara itu, di Amerika Serikat istilah ini baru dikenal sejak 1930-an. Di kedua negara tersebut, waktu brunch mulai dari pukul 11 sampai dengan pukul 3 sore.
DINI TEJA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini