Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa peneliti asal Amerika telah menemukan profil metabolisme yang menunjukkan siklus kelahiran seorang bayi, yang bisa menunjukkan berapa lama seorang ibu akan mengandung janinnya, apakah akan lahir secara normal atau prematur.
Berdasarkan hasil penelitian dari Universitas di Iowa, Amerika, informasi apakah bayi akan lahir prematur atau waktu normal dapat membantu jenis penanganan yang tepat, yang bisa dilakukan tim medis. "Sangat penting mengetahui apakah bayi akan lahir secara prematur atau tidak,” ujar Kelli Ryckman, asisten profesor di University of Iowa, Amerika.
"Cara ini bisa membantu dokter bagaimana mengantisipasinya dan memberikan tindakan medis yang tepat,” tuturnya.
Para peneliti berharap, perhitungan metabolic gestational bisa menekan pertumbuhan bayi yang lahir secara prematur dan menekan risiko yang ditimbulkannya. Berdasarkan data kesehatan dunia, bayi yang lahir prematur di bawah 32 pekan akan meninggal dunia karena ketidaksempurnaan sistem tubuhnya.
Belum lagi banyak bayi yang lahir prematur terancam mengalami beragam penyakit, seperti masalah pencernaan, masalah infeksi, dan gangguan organ tubuh lainnya.
Kelahiran prematur saat ini menjadi penyebab utama kematian bayi yang baru lahir. Setidaknya, satu juta anak meninggal tiap tahun karena komplikasi akibat kelahiran prematur.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 15 juta bayi lahir prematur setiap tahunnya. Prematur dikenal juga sebagai kelahiran dini, yakni bayi lahir sebelum usia 37 minggu dalam kandungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini