Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pradiabetes adalah kondisi tanpa gejala dan beberapa gejala yang terkait dengannya tumpang tindih dengan komplikasi lain karena mudah diabaikan. Pradiabetes sama mengancamnya dengan diabetes dan perlu ditangani sebelum berlanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan survei National Urban Diabetes, perkiraan prevalensi pradiabetes di India adalah 14 persen. Sementara itu, di Amerika Serikat diperkirakan bahwa 70% dari 84 juta orang yang sudah mengalami pradiabetes kemungkinan besar akan mengalami diabetes dalam jangka panjang.
Baca juga : Manfaat Membiasakan Diri Makan Makanan Tawar, Jauhi Diabetes
Hal ini membuktikan bahwa kemungkinan pradiabetes berkembang menjadi diabetes jauh lebih tinggi. Berikut langkah-langkah menangani prediabetes seperti dikutip dari Times of India
Cara Identifikasi Pradiabetes
Untuk meminimalkan risiko terkena diabetes, sangat penting untuk mengetahui apakah Anda mengidapnya atau tidak. Ada beberapa tanda yang terkait erat dengan pradiabetes, yakni:
- pigmentasi pada kulit di sekitar leher dan ketiak (acanthosis nigricans)
- berat badan bertambah
- kutil di sekitar leher
- kecanduan gula
- kurang energi
- lesu
- nyeri tubuh
- sakit kepala
- merasa mengantuk setelah makan berat.
Makanan yang disarankan
Jika Anda telah didiagnosis menderita pradiabetes, penting untuk mulai menjaga pola makan karena tubuh sudah rentan terhadap diabetes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tubuh orang dengan pradiabetes akan mengalami kesulitan dalam menurunkan lonjakan gula darah setelah makan. Karenanya, Anda perlu mengawasi asupan karbohidrat untuk mengelola lonjakan gula darah.
Konsumsi makanan kaya serat seperti kacang-kacangan, polong-polongan, daging tanpa lemak, biji-bijian, dan buah-buahan dan sayuran sehingga Anda tetap kenyang untuk waktu yang lebih lama.
Anda juga harus mengetahui indeks glikemik makanan tersebut. Indeks glikemik atau IG digunakan untuk menentukan bagaimana makanan itu dapat memengaruhi gula darah. Secara umum diyakini bahwa makanan dengan IG tinggi berpengaruh meningkatkan gula darah dan sebaliknya.
Selalu perhatikan ukuran porsi Anda...
Selalu perhatikan ukuran porsi Anda. Makanlah dalam porsi kecil secara berkala, bukan satu porsi besar sekaligus. Ini mengurangi waktu makan dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menangani kadar gula.
Jangan menyetop asupan karbohidrat sepenuhnya karena nutrisi ini sangat penting dalam memberi energi. Alih-alih makan porsi yang lebih kecil dari makanan yang memberi energi ini. Selain itu, minumlah banyak air sebelum dan sesudah makan dan juga sepanjang hari.
Diet dan Olahraga
Banyak organisasi kesehatan menyarankan orang untuk melakukan setidaknya 150 hingga 300 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu atau 75 hingga 150 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi per minggu. Kombinasi setara aktivitas aerobik intensitas sedang dan kuat setiap minggu juga bisa diterapkan.
Jangan memaksakan diri untuk berolahraga berat. Aktivitas intensitas rendah seperti berjalan dan joging dapat membantu mencegah timbulnya diabetes.
Tes Pradiabetes
Diagnosis pradiabetes dilakukan melalui tes darah layaknya untuk mendiagnosis diabetes. Jika ragu dengan kadar gula darah Anda, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda dan melakukan tes Hba1c, glukosa darah puasa dan glukosa postprandial.
Tes pradiabetes ini akan memberikan perkiraan kadar gula darah selama masa puasa, cara tubuh Anda merespons gula setelah makan, dan profil gula darah dalam tubuh Anda selama lebih dari 2-3 bulan.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Mencegah Pradiabetes Menjadi Diabetes dengan Memilih Makanan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.