Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin COVID-19 Pfizer dosis rendah yang diberikan kepada anak-anak usia 5-11 tahun ternyata kurang efektif melindungi kelompok usia itu dari infeksi di tengah merebaknya varian Omicron. Berdasarkan studi terbaru oleh para peneliti di Departemen Kesehatan Negara Bagian New York, Amerika Serikat, vaksin Pfizer dosis terendah yang diberikan untuk anak-anak usia 5-11 tahun efektivitasnya turun dari 68 persen menjadi 12 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anak-anak tersebut disuntik hanya 10 miligram, sepertiga dari dosis yang diberikan kepada anak-anak yang lebih tua, remaja, dan orang dewasa. Demikian menurut studi itu sebagaimana dikutip dari NPR.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam semua kasus, vaksin terbukti memberikan perlindungan yang kuat terhadap penyakit serius. Studi pracetak melihat data yang dikumpulkan dari 1,2 juta lebih anak dan remaja yang divaksin lengkap antara usia 5-17 tahun dari 13 Desember 2021 hingga 30 Januari 2022. Sementara itu, efektivitas vaksin Pfizer pada anak-anak usia 12-17 tahun, yang mendapat dosis 30 miligram, sama dengan orang dewasa, menunjukkan penurunan yang lebih kecil, turun dari 66 persen menjadi 51 persen.
"Hasil ini menyoroti potensi kebutuhan untuk mempelajari dosis vaksin alternatif untuk anak-anak dan pentingnya perlindungan berlapis, termasuk pemakaian masker, untuk mencegah infeksi dan penularan," kata studi tersebut.
Hasil penelitian datang hanya beberapa hari setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melonggarkan pedoman penggunaan masker di banyak bagian, termasuk di New York. Ini juga mengikuti penundaan yang tidak terduga dalam proses otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 Pfizer pada anak-anak usia 6 bulan hingga 4 tahun.