Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Berhubungan Seks setelah Alami Serangan Jantung, Bolehkah?

Orang yang sudah terkena serangan jantung bisa kembali melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk melakukan hubungan intim. Syaratnya...

9 Agustus 2020 | 13.20 WIB

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Perbesar
Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang sudah terkena serangan jantung bisa kembali melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk melakukan hubungan intim dengan pasangan sah-nya, namun ada syaratnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Pasien setelah serangan jantung atau penyakit jantung koroner bukan berarti pasien cacat, ada proses namanya pemulihan, dia bisa hidup normal, kembali beraktivitas, berhubungan seksual dengan pasangan. Tetapi harus mengukur kapan," ujar ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, konsultan kardiologi intervensi dan konsultan elektrofisiologi Eka Hospital Bekasi, Ignatius Yansen NG dalam diskusi via daring, Jumat 7 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia tak bisa langsung serta merta kembali ke rutinitas kegiatannya, tetapi harus melalui pemulihan lalu mendapatkan evaluasi dari dokter. Tahap inilah yang bisa menentukan kapan pasien bisa kembali melakukan kegiatan sehari-harinya. "Kalau kapasitas fungsional sudah baik, aktivitas seksual biasa tidak ada hambatan," kata Yansen.

Sebelumnya, Dito Anurogo pernah mengungkapkan dalam tulisannya, serangan jantung terjadi setiap 43 detik saat aliran darah pembawa oksigen ke otot jantung terganggu atau tersumbat. Sumbatan ini bisa disebabkan timbunan kolesterol, lemak atau lainnya yang membentuk plak di pembuluh arteri koroner.

Gejala yang dialami penderita bisa beragam namun umumnya nyeri atau rasa tak nyaman di dada, sakit kepala, muncul keringat dingin, mual atau muntah, seperti yang pernah dialami selebritas Jeremy Tety pada tahun 2016.

"Pernah main tenis kayak keleyengan, kok kayak gempa bumi, asam lambung naik. Di situ perlahan-lahan minggir, menyandar di pagar, minum minuman panas lalu normal lagi. Beberapa hari kemudian syuting muntah-muntah sepajang jalan sampai rumah," kata Jeremy.

Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan ada penyumbatan di pembuluh darahnya, salah satunya terletak di bawah jantung. Jeremy lalu mendapatkan tindakan katerisasi hingga pemasangan ring di jantungnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus