Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Berhutang Untuk Biaya Nikah, Perhatikan Ini

"Yang perlu diingat, cicilan juga tidak boleh lebih dari satu tahun..."

23 Agustus 2015 | 22.00 WIB

ANTARA/Syaiful Arif
Perbesar
ANTARA/Syaiful Arif

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setiap pasangan ingin menggelar resepsi pernikahan secara maksimal. Maka tidak sedikit mereka harus berutang untuk momen sekali seumur hidup ini. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan berutang untuk menikah.

Direktur dan Senior Partner OneShildt Financial Planning Budi Raharjo menuturkan jika pasangan kepepet mengambil pinjaman guna biaya pernikahan, dana itu harus benar-benar digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama penyelenggaraan pernikahan.


"Yang perlu diingat, cicilan juga tidak boleh lebih dari satu tahun..."

Dia mengingatkan jangan sampai pinjaman tersebut digunakan untuk memenuhi gaya pernikahan, seperti menyewa jasa hiburan.

"Yang perlu diingat, cicilan juga tidak boleh lebih dari satu tahun. Sebab, setelah menikah pasangan perlu menyiapkan biaya lain-lain. Seperti, dana kelahiran," tuturnya.

Menurutnya, dana pinjaman seharusnya sebagai alternatif terakhir sumber pembiayaan untuk pernikahan. Sumber dana pernikahan dapat diperoleh di antaranya dari biaya mandiri yang telah disediakan sekian persen dari pendapatan calon pengantin untuk kebutuhan pernikahan.


Lalu, dari bantuan orangtua dan bantuan dari sanak serta kerabat. "Yang perlu diwaspadai adalah jangan sampai setelah menikah, pasangan akan dipusingkan untuk membayar cicilan," katanya.


BISNIS.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rully Widayati

Rully Widayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus