Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SUATU pagi di awal November, Anton Sugiri menenggak neviral dan duviral. Obat yang namanya seperti anak kembar itu merupakan dua jenis antiretroviral (ARV), obat untuk pengidap human immunodeficiency virus (HIV). Rutinitas menelan obat itu dijalani pria 30 tahun ini sejak 2005—saat ia tahu terinfeksi virus yang menggerus kekebalan tubuh itu. Namun, tak seperti biasanya, setelah meminum obat pagi itu, mantan pengguna narkotik suntik yang kini bekerja di Kios Info Kesehatan Universitas Katolik Atma Jaya ini merasa pusing dan mual.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo