Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kuliner Bondan Winarno tutup usia pada usia 67 tahun, di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pagi tadi sekitar pukul 09.15. Bondan yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, 29 April 1950, ini adalah penulis dan wartawan Indonesia. Ia menulis di berbagai penerbitan seperti Tempo, Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Mutiara, dan Asian Wall Street Journal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli jantung sempat mendiagnosis Bondan Winarno mengalami masalah katup aorta Bondan bocor. Dokter Divisi Metabolik dan Endokrin Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia Dante Saksono Harbuwoni mengatakan salah satu masalah yang umum terjadi pada katup jantung adalah infeksi bakteri Streptokokal. "Bakteri ini ada karena kelainan masalah antibodi," kata Dante di Simposium Hari Diabetes Sedunia 2017 di Ritz Carlton, Jakarta Rabu 29 November 2017. Baca: Nikahi Gadis Amerika Meghan Markle, Pangeran Harry Punya Sejarah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dante, bakteri itu biasanya akan menjangkit anak-anak dan dewasa muda. Bakteri itu pun datang dari udara yang terhisap dan biasanya mengakibatkan radang tenggorokan. "Orang yang terkena bakteri itu akan merasakan dampaknya biasanya 10 tahun kemudian," kata Dante.
Pasien penyakit ini biasanya terkena radang tenggorokan berkali-kali. Bakteri Streptokokal akan menyebabkan kelainan antibodi. Antibodi di tubuh manusia yang tugas utamanya membunuh kuman, melakukan tugasnya yang lain, yaitu menyerang orang tubuh lain. "Jadi antibodi tubuh yang tugasnya membunuh si kuman dalam tubuh, justru juga memberikan dampak ke organ seperti otot di katup jantung atau sendi-sendi," kata Dante.
Otot katup jantung jadi memiliki kelainan karena tidak bisa terbuka dan menutup, atau tidak bisa menutup dengan sempurna. Akibatnya, darah yang dipompa jantung tidak bisa terpompa dengan sempurna karena jumlah darah yang terpompa tidak cukup banyak. Dampak lainnya adalah arus darah yang dipompa jantung tidak bisa berjalan dengan sempurna. "Ibaratnya, darah yang seharusnya terpompa ke atas, malah terpompa ke bawah lagi karena katupnya tidak terbuka. Sirkulasi darah jadi bermasalah," kata Dante. Selain kelainan otot, bakteri itu juga bisa mengakibatkan katup jantung bocor. Baca: Hasil Riset: Generasi Milenial Paling Suka Investasi Emas
Bila benar ada bakteri Streptokokal yang menempel di kawasan tenggorokan, pasien biasanya harus meminum antibiotik selama dua tahun. "Tentu perlu dilakukan cek laboratorium untuk memastikan keberadaan bakteri itu di tubuh," katanya. Baca: Saat Chicco Jerikho Masuk di Zona Tak Nyaman
Dante meminta masyarakat untuk tidak menganggap remeh sakit tenggorokan, apalagi yang dialami dalam kuantitas yang tinggi. Untuk mencegahnya, kata Dante, hal mudah bisa dilakukan. Dante menyarankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan tidur yang cukup. Ia pun menyarankan untuk menghindari faktor infeksi, seperti menggunakan masker di udara yang penuh polusi. "Menggunakan masker juga bisa dilakukan bila terkena flu agar bakterinya tidak menular ke orang lain," katanya.