Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Bubur Ayam Nyalindung, Kuliner Favorit Turis Lokal dan Asing

Kedai bubur ayam Ummi yang ada di Kampung Purut Cikawung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini menjadi kuliner favorit wisatawan asing dan mancanegara.

18 November 2018 | 15.34 WIB

Bubur Ayam Nyalindung Sukabumi. Foto/facebook/UmmiHart BurYam
material-symbols:fullscreenPerbesar
Bubur Ayam Nyalindung Sukabumi. Foto/facebook/UmmiHart BurYam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Sukabumi - Kedai bubur ayam Ummi yang ada di Kampung Purut Cikawung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini menjadi kuliner favorit wisatawan asing dan mancanegara. Rasanya yang lezat dan tempatnya yang bersih, adalah paduan yang membuat tempat ini selalu ramai oleh penyuka bubur ayam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menurut Umi Aroh, pemilik kedai tersebut, usaha bubur ayam mliknya didirikan pada 2008. Begitu mulai usaha ternyata animo pembeli lumayan tinggi. Penyuka kuliner ini bukan hanya dari warga setempat saja, “Tetapi banyak juga wisatawan lokal hingga turis mancanegara yang sengaja singgah untuk menikmati kuliner tradisional ini," kata dia di Sukabumi, Jumat, 16/11.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelebihan kedai Ummi adalah buburnya tidak menggunakan zat kimia untuk penyedap rasa, tetapi menggunakan bumbu yang terbuat dari bahan organik. Saat disantap, sajian kuliner ini terasa gurih dan cocok di lidah. Sayang Umi tak bersedia menyebut bahan bumbu tersebut.

Selain itu kebersihan tempat ini juga terjamin. Penyajian pesanan juga tergolong cepat, meskipun banyak pembeli. Pramusaji yang hilir mudik memenuhi pesanan pengunjung tetap ramah dan selalu senyum dalam melayani setiap pengunjung. Semua itu membuat para pelancong lokal dan turis asing sangat menyukai kuliner dari tanah Sunda ini.

Untuk menuju kedai bubur yang berada di Desa/Kecamatan Nyalindung ini cukup mudah. Sebab lokasinya cukup strategis dan berada di perlintasan menuju objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

Harga satu mangkok bubur ayam ini tidak menguras isi dompet, cukup merogoh kocek Rp8 ribu sudah bisa menikmati menu dengan porsi komplit.

Setiap harinya kedai bubur ayam ini menghabiskan kurang lebih 200 porsi. Di kedai ini meskipun menu andalannya adalah bubur ayam, pemilik juga menyajikan kuliner lain, seperti lontong sayur dan nasi uduk khas yang rasanya tidak kalah dengan masakan restoran.

Salah seorang wisatawan mancanegara yang berasal dari Belanda, Inge Tielen, mengatakan salah satu kuliner khas Indonesia yang paling dia sukai adalah bubur.  Saat ini ia sedang melakukan penelitian di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga, Kecamatan Nyalindung, jadi  hampir setiap hari mampi ke kedai bubur ayam Ummi ini. "Saya suka dengan bubur ayam ini cocok di lidah dan yang terpenting menggunakan bumbu yang sehat tanpa ada zat kimia seperti fetsin (penguat rasa) serta terjaga kebersihannya," kata dia,

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus