Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Bukan Pengobatan tapi Jus Jambu Biji Bisa Bantu Pulihkan DBD

Praktisi kesehatan menyebut minum jus jambu biji dapat membantu memulihkan DBD tapi bukan pengobatan utama.

30 Maret 2024 | 11.49 WIB

Ilustrasi jambu biji. Unsplash.com/Gregory Culmer
Perbesar
Ilustrasi jambu biji. Unsplash.com/Gregory Culmer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus demam berdarah dengue (DBD) marak terjadi di Jakarta pada masa pancaroba seperti sekarang. Praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama menyebut minum jus jambu biji dapat membantu memulihkan DBD.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Namun ingat, ini bukan pengobatan utama DBD, hanya sedikit bermanfaat dan menjadi tambahan dari terapi utama yang diberikan dokter," ungkap Ngabila. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ngabila merinci beberapa manfaat jus jambu biji untuk menjaga kesehatan, terutama memperkuat pertahanan tubuh terhadap DBD. "Pertama, mengandung antioksidan untuk melawan peradangan atau inflamasi penyebab trombosit terus turun," jelasnya.

Kemudian, jus jambu biji mengandung flavonoid jenis kuersetin yang dapat menghambat virus dengue untuk memperbanyak diri dalam tubuh sehingga trombosit tidak terus turun. Selain itu, ekstrak daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan virus dengue dalam tubuh.

"Selain itu juga mencegah perdarahan dengan meningkatkan jumlah trombosit 100.000 per mikroliter dalam waktu 16 jam," ujarnya.

Perbanyak cairan
Ngabila menegaskan obat utama demam berdarah adalah pemberian cairan dan menghentikan peradangan. "Juga sebaiknya jangan konsumsi jus yang kemasan karena kadar gula dan pengawet yang kurang baik bagi tubuh," tutur Ngabila.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan penyumbang kasus demam berdarah dengue terbanyak dari data terakhir yaitu Jakarta Barat dengan total mencapai 716 kasus.

"Sebenarnya DBD itu kasus endemi, setiap tahun ada kasusnya dengan pola yang relatif sama," kata Ani di Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024, saat menggelar PSN 3M di Kelurahan Cipete Utara. 

Menurutnya, sebenarnya dari lima kota dan satu kabupaten yang masuk DKI Jakarta rata-rata kasus DBD meningkat, baik itu di Jakarta Barat, Timur, Utara, Selatan, Pusat, maupun Kepulauan Seribu. Akan tetapi, daerah yang paling banyak penyebaran kasus DBD hingga 26 Maret 2024 yaitu Jakarta Barat dengan kasus mencapai 716, disusul Jakarta Selatan 576, Jakarta Timur 562, Jakarta Utara 262 kasus, Jakarta Pusat 172, dan Kepulauan seribu 18 kasus.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus