Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengundang juru masak Junior Rorimpandey yang lebih populer dengan panggilan Chef Juna, untuk mempromosikan masakan khas daerah yang disebut pecel pitik, ayam kampung bakar suwir campur parutan kelapa berbumbu. Di ajang itu, Chef Juna melakukan demo masak dan mencontohkan penyajian pecel pitik yang lebih menarik.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pemerintah kabupaten juga mengundang juru masak yang dikenal sebagai juri kontes memasak Master Chef Indonesia itu untuk menarik lebih banyak pengunjung ke Festival Banyuwangi Kuliner. Meski puncak acara Banyuwangi Kuliner berlangsung pada 12 April, para pengunjung bisa menikmati pecel pitik dan masakan khas Banyuwangi lainnya sepanjang 12-16 April 2017 di Taman Blambangan.
"Setiap tahun kami sajikan tema yang berbeda untuk mempromosikan khazanah kekayaan kuliner lokal Banyuwangi. Beberapa tema kulier yang pernah diangkat pada tahun-tahun sebelumnya adalah rujak soto, sego cawuk, dan nasi tempong," katanya saat membuka festival.
Ia berharap festival itu bisa meningkatkan pamor kuliner lokal Banyuwangi. "Ini upaya kami mem-branding kuliner lokal, sehingga warung-warung rakyat bisa makin laris," katanya.
Chef Juna mengaku baru pertama kali menyambangi Banyuwangi. Menurut dia, kuliner Banyuwangi memiliki ciri khas yang tak dimiliki kuliner di tempat lain. "Seperti pada aspek perpaduan bumbu dan bahkan perpaduan jenis makanan," katanya.
Bupati Anas dan Chef Juna sempat adu kelihaian menyajikan pecel pitik di ajang itu. Anas tampak kerepotan saat membakar ayam, membuat para pengunjung tertawa.
Sebaliknya, Chef Juna terlihat lebih cekatan meramu bumbu dan memanggang ayam.
Masakan mereka kemudian disajikan untuk bersama. "Semoga tidak gosong hasil panggangan saya," kata Anas.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Alief Kartiono menjelaskan festival kuliner itu melibatkan 190 pemilik warung, restoran dan jasa boga yang menyajikan pecel pitik dan masakan khas daerah lainnya.
Mereka berlomba menyajikan cita rasa pecel pitik yang enak, bersih, lengkap dengan cara penyajiannya. "Maksudnya dilombakan agar standar rasa dan penyajian penjual pecel pitik ini juga ikut naik, sehingga wisatawan merasa puas," kata Alief.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini