Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penangkapan komika Reza Pardede alias Coki Pardede karena penggunaan obat-obatan terlarang menghebohkan dunia hiburan akhir-akhir ini. Di antara banyaknya peristiwa yang menyertai penangkapannya, cara Coki mengonsumsi obat-obatan terlarang melalui anus menjadi sorotan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gaya menikmati sabu melalui anus dikenal dengan istilah booty bump. Dilansir dari healthline.com, Ahad, 5 September 2021, booty bump atau sering disebut boofing sering dilakukan oleh pria gay atau perempuan transgender bersama partner mereka.
Cara konsumsi sabu tersebut bisa dibilang tidak lazim. Dalam beberapa kasus, sabu biasanya dikonsumsi dengan cara diisap atau disuntikkan. Adapun, berdasarkan keterangan polisi, Coki memilih cara tersebut karena mendatangkan kenikmatan yang lebih banyak.
"Dia merasakan kenikmatannya lebih berbeda. Dia sudah mencoba juga dengan yang dibakar. Terus kemudian yang disuntik ini, kenikmatannya lebih nendang," ungkap Kepala Kepolisian Tangerang Kota, Komisaris Besar Deonijiu De Fatima.
Agar merasa aman, biasanya para pecandu akan melakukan serangkaian prosedur terlebih dahulu. Para pemakai narkoba via dubur ini biasanya akan buang air besar terlebih dahulu sebelum melakukan booty bump. Selain itu, jarum suntik bakal dilepas supaya tidak melukai anus.
Guna mencegah overdosis, pecandu yang menyuntikkan narkoba dengan cara anal bakal menimbang terlebih dahulu obat-obatan yang akan mereka pakai.
Memakai narkoba via anus atau booty bump seperti yang dilakukan Coki Pardede memiliki risiko kesehatan yang besar. Cara ini bisa merobek jaringan internal anus, pendarahan, hingga berpotensi tertular infeksi HIV dan hepatitis C.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga: