Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita meninggalnya cucu Menko Polhukam Wiranto, Achmad Daniyal Alfatih, marak di media dua hari terakhir ini. Anak yang belum berusia 2 tahun ini dikabarkan meninggal karena jatuh ke kolam ikan di rumahnya.
Baca juga: Mau Makin Dekat dengan Anak? Lakukan 7 Hal Ini
Seperti dilansir Parents.com, rumah seharusnya menjadi satu tempat di mana anak-anak Anda akan dilindungi dari bahaya. Namun, lebih dari 3 juta anak-anak terluka di rumah setiap tahun, menurut Safe Kids Worldwide, sebuah organisasi nirlaba yang ditujukan untuk mencegah cedera yang tidak disengaja. Anak-anak kecil dapat menghabiskan hingga 90 persen waktu mereka di dalam ruangan, jadi lingkungan rumah yang sehat dan aman sangat penting.
Seperti dilansir raisingchildren, anak usia balita memang perlu pengamanan ekstra ketat. Mereka baru belajar bergerak dan berlari. Belajar naik turun tangga, mengejar, menendang, menangkap bola, bahkan sedang belajar berdiri dengan satu kaki untuk beberapa detik.
Kehadiran orangtua di sekitarnya saat mereka mengekplorasi diri akan membuat si anak nyaman. Dan ini sangat membantu kepercayaan diri untuk mencoba hal baru dan mengeksplorasi sendiri.
Saat masa aktif tersebut, ada baiknya para orang tua melihat apakah lingkungan di sekitarnya, terutama di rumah, aman dan sehat kah untuk mereka?
Berikut ini ada beberapa langkah preventif yang paling penting untuk dilakukan, agar anak-anak aman dan sehat berada di lingkungan rumahnya,
1. Amankan sistem pemanas air di rumah dari jangkauan anak kecil.
Anda mungkin tahu bahwa anak kecil bisa tenggelam di dalam bak mandi, tetapi ada hal lain yang lebih berbahaya, yaitu air panas di kamar mandi. "Bagi anak kecil, air panas dapat membakar kulit seperti api," kata Meri-K Appy, president of the Home Safety Council (Organisasi nirlaba Amerika nasional yang semata-mata didedikasikan untuk mencegah cedera terkait rumah).
Bayi atau balita yang terpapar air 140 derajat F dapat tersiram air panas dalam waktu kurang dari lima detik — jadi pastikan pemanas air panas Anda diatur hingga 120 derajat F, dan selalu uji suhu air sendiri sebelum menempatkan anak Anda di bak mandi.
Berikutnya, perhatikan keamanan jendela jangan ada tali atau kabel
2. Perhatikan keamanan jendela
Setiap tahun, lebih dari 4.000 anak berakhir di ruang gawat darurat setelah jatuh dari jendela. Sangat penting untuk melakukan keamanan di jendela (baris bar tidak lebih dari empat inci terpisah sekrup yang aman ke sisi bingkai jendela tetapi dapat dirilis dengan cepat oleh orang dewasa jika terjadi kebakaran) atau jendela mati (yang hanya bisa membuka tidak lebih dari empat inci atau sekitar 10-11 centimeter) pada semua jendela tingkat atas.
Hindari juga tali temali bergelantungan di sekitar jendela. Bayi dan balita dapat tercekik oleh tali pada tirai jendela. Lebih baik menggunakan penutup jendela tanpa kabel atau tali di kamar tidur anak-anak.
3. Jauhkan tangga dari anak-anak.
Jendela adalah penyebab utama cedera yang tidak disengaja untuk anak-anak usia 14 tahun ke bawah. Risiko anak jatuh dari tangga atau perabotan tinggi, berlipat ganda setelah dia bergerak. "Saat bisa berjalan, balita menguasai seluruh area yang bisa ditapaki, sementara keseimbangannya masih kurang,” kata Debra Smiley Holtzman, penulis buku The Safe Baby: A Do-it-Yourself Guide to Home Safety and Healthy Living.
Pasang gerbang bayi di dinding di bagian atas dan bawah tangga, dan bantal sudut dan tepi meja serta dinding-dinding kasar untuk melindungi anak Anda dari benturan pada kepalanya saat mereka jatuh terguling.
Baca juga: Twitt Wiranto Soal Cucunya yang Meninggal
RAISINGCHILDERN.NET.AU |PARENTS.COM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini