Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Cucu Wiranto Meninggal, Ini yang Boleh dan Tidak Saat Asuh Balita

Cucu Wiranto, Achmad Daniyal Alfatih, meninggal Kamis siang 15 November 2018. Bocah berusia 1 tahun 4 bulan itu terpeleset di kolam ikan.

16 November 2018 | 12.55 WIB

Ilustrasi pengasuh anak atau baby sitter. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pengasuh anak atau baby sitter. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, New York – Cucu Wiranto, Achmad Daniyal Alfatih, meninggal Kamis siang, 15 November 2018, pukul 12.51 WIB. Bocah berusia 1 tahun 4 bulan itu meninggal karena terpeleset di kolam ikan.

Baca juga: Cucu Wiranto Meninggal, Cek 3 Jurus Agar Anak Aman di Rumah

Cucu Wiranto mungkin 'hanya' satu di antara banyak lagi balita lainnya yang meninggal karena hal yang sebelumnya tak terduga. Seperti diungkapkan dalam Safe Kids Worldwid (sebuah organisasi nirlaba yang ditujukan untuk mencegah cedera yang tidak disengaja), ada lebih dari 3 juta anak terluka di rumah setiap tahun.Sekitar 90 peren waktu anak-anak itu dihabiskan di dalam ruangan, jadi syarat lingkungan dan penjagaan yang ketat memang tak boleh diabaikan. Laman Raisingchlidren juga menyebutkan bahwa anak usia balita  perlu pengamanan ekstra ketat. Mereka baru belajar bergerak dan berlari. Belajar naik turun tangga, mengejar, menendang, menangkap bola, bahkan sedang belajar berdiri dengan satu kaki untuk beberapa detik.

Pengawasan penuh pada balita memang tak bisa lagi dipungkiri. Simak beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakuakan saat mengasu balita yang dilansir dai parenting.com dan care.com, berikut ini:

1. Memberi camilan sebelum makanan utama
Selain aktivitas balita yang harus selalu diperhatikan, makanan pun juga harus menjadi fokus orang tua. Berbeda dengan orang dewasa, balita membutuhkan asupan makanan yang lebih sering. Oleh karena itu, orang tua boleh memberikan anak mereka camilan sebelum makan berat seperti biskuit, susu dan potongan buah. Namun, orang tua tidak boleh asal dalam menyajikannya. Mereka harus memperhatikan ukuran makanan dan alergi yang balita derita agar tidak tersedak dan terjangkit penyakit lainnya.

2. Mengecek popok secara berkala
Hal ini boleh dilakukan dengan tujuan menjaga kesehatan kulit balita yang tergolong sensitif. Oleh sebab itu, orang tua boleh secara berkala mengecek popok balita untuk memastikan bahwa anak tersebut sudah buang air atau belum. Jika mereka sudah mulai bisa buang air di toilet, tanyakan secara teratur apakah dia perlu menggunakan kamar mandi dan perhatikan tanda-tanda dirinya yang membutuhkan untuk ke toilet. Yang tidak boleh dilakukan adalah menunggu anak tersebut memberi tahu. Ini dapat menyebabkan penyakit akibat menahan kotoran keluar.

3. Memberi gadget
Di era milenial, banyak anak balita yang sudah diberikan gadget seperti iPad guna menghibur mereka. Bukan merupakan hal yang salah bagi orang tua yang melakukan hal tersebut. Akan tetapi, penggunaan gadget dengan segala visualisasi yang berlebihan akan merusak otak dan mata balita. Hal yang baik untuk dilakukan adalah membatasi anak dalam menggunakan gadget tersebut. Akan lebih baik lagi jika orang tua mengganti gadget dengan hiburan lainnya seperti boneka, mobil-mobilan dan puzzle. Tetapi, jangan lupa untuk selalu memilih bahan mainan yang aman bagi anak usia balita demi mencegah hal-hal buruk terjadi.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | PARENTING | CARE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus