Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hipokondria adalah gangguan mental yang sering kali dianggap sepele, tetapi bagi individu yang menderita gangguan ini, hal tersebut bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Hipokondria ditandai oleh ketakutan yang berlebihan terhadap penyakit atau kesehatan diri sendiri, bahkan ketika tidak ada gejala fisik yang nyata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Perhatian Berlebihan pada Gejala Kesehatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah satu ciri utama hipokondria adalah perhatian yang berlebihan pada gejala kesehatan. Penderita hipokondria cenderung selalu memerhatikan perasaan fisiknya dan sering kali menginterpretasikan gejala umum sebagai tanda penyakit serius. Misalnya, sakit kepala biasa dapat dianggap sebagai tanda tumor otak atau serangan jantung.
2. Pencarian Informasi Kesehatan yang Berlebihan
Individu yang menderita hipokondria sering kali mendalami informasi kesehatan secara berlebihan. Mereka bisa trampil mencari informasi di internet, membaca buku kesehatan, atau bahkan berkonsultasi dengan berbagai dokter untuk mendapatkan diagnosis yang berbeda-beda.
3. Khawatir akan Penyakit Serius
Penderita hipokondria sering kali merasa sangat khawatir akan penyakit serius, bahkan jika dokter telah meyakinkan mereka bahwa mereka sehat. Mereka bisa mengalami kecemasan yang luar biasa terkait dengan penyakit tertentu dan merasa tidak tenang sampai gejalanya hilang sepenuhnya.
4. Sering Konsultasi Dokter Tanpa Hasil yang Jelas
Hipokondriak seringkali mengunjungi dokter secara berulang kali tanpa hasil yang jelas. Mereka mungkin mendapatkan berbagai diagnosis dari berbagai dokter yang tidak sesuai dengan gejala yang mereka alami.
5. Sering Memeriksa Tubuh
Penderita hipokondria sering kali melakukan pemeriksaan fisik yang berulang, seperti memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, atau memeriksa benjolan pada tubuh. Mereka selalu mencari tanda-tanda penyakit yang sebenarnya tidak ada.
6. Kesulitan Mengendalikan Kecemasan
Individu dengan hipokondria sering kesulitan mengendalikan kecemasan mereka terkait kesehatan. Kecemasan ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, hubungan sosial, dan pekerjaan.
7. Ketakutan Berlebihan akan Kematian
Kecemasan terkait penyakit seringkali diikuti oleh ketakutan berlebihan akan kematian. Penderita hipokondria merasa bahwa setiap gejala yang mereka alami adalah tanda-tanda kematian mendekat.
8. Perasaan Terisolasi dan Cemas
Individu dengan hipokondria sering merasa terisolasi karena orang di sekitar mereka mungkin kesal dengan kekhawatiran terus-menerus terkait kesehatan. Mereka juga sering merasa cemas dan tegang.
Penting untuk diingat bahwa hipokondria adalah gangguan mental yang dapat diobati. Terapi kognitif perilaku dan dukungan sosial dapat membantu individu mengatasi kecemasan yang berlebihan terkait kesehatan.
Semakin dini hipokondria diidentifikasi dan diobati, semakin baik prognosisnya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami ciri-ciri hipokondria, segera konsultasikan dengan seorang profesional kesehatan mental untuk bantuan yang sesuai.
NEWS MEDICAL | DOSEN PSIKOLOGI | A NEW TREATMENT CENTRE
Pilihan editor: Perfeksionis Menimbulkan Dampak Negatif, Kenapa?