Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Dibangun untuk PON 2016, Komunitas Gedung Olahraga Ini Cemas  

Pembangunan gedung dan lapangan olahraga Kota Bandung untuk PON 2016 membuat cemas para komunitas yang biasa nongkrong di tempat ini.

12 Agustus 2015 | 19.16 WIB

Atlet slackline lokal mendapat pengarahan dari atlet profesional asal Estonia dan Jerman saat melakukan trick diatas tali berbentuk pita bersama komunitas slackline Bandung di depan Gedung Sate di Bandung, Rabu (6/3). Slackline adalah olahraga ekstrim yan
Perbesar
Atlet slackline lokal mendapat pengarahan dari atlet profesional asal Estonia dan Jerman saat melakukan trick diatas tali berbentuk pita bersama komunitas slackline Bandung di depan Gedung Sate di Bandung, Rabu (6/3). Slackline adalah olahraga ekstrim yan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Gedung dan lapangan olahraga di Jalan Saparua, Kota Bandung, kini tengah dipermak sebagai salah satu arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat, yang berlangsung 9-21 September 2016. Komunitas yang biasa berkegiatan di tempat itu cemas, setelah PON mereka tak bisa kembali memakai lapangan olahraga tersebut.

Penggiat di komunitas sepeda Bandung BMX, Apep, mengatakan, pihaknya telah mendapat surat dari pengelola gedung dan lapangan Saparua untuk pengosongan tempat. Waktunya seperti tertera di surat mulai April hingga Desember 2015. “Peralatan main diminta untuk dibereskan dan diangkut,” ujarnya.

Menurut Apep, komunitas sepeda Bandung BMX belum memindahkan peralatan seperti kayu-kayu melengkung tempat pesepeda bisa beraksi sambil meluncur. Dari pantauan Tempo, peralatan itu masih ditumpuk di dekat lapangan basket. “Kami minta kepastian dulu dari pengelola, setelah diangkut boleh balik lagi tidak ke lapangan Saparua,” kata dia, Selasa, 11 Agustus 2015.

Lewat media sosial, mereka meminta dukungan agar tempat itu terbuka bagi siapa pun sebagai ruang publik. Sejak 2013, Pemerintah Kota Bandung mengalihkan aset itu ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Apep berharap komunitas sepeda dan kelompok lain bisa kembali latihan dan berkegiatan di lapangan Saparua setelah PON 2016 selesai. Selain sepeda BMX, komunitas yang biasa berkumpul di tempat itu seperti skateboard, inline skate, bike trail, panjat dinding, mobil remote control, dan parkour.

Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Yudha M. Saputra mengatakan, perbaikan tempat untuk memenuhi persyaratan sebagai arena berstandar PON. “Setelah selesai, akan difungsikan seperti semula untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya, Selasa, 11 Agustus 2015.

Sebagai sarana publik, kata Yudha, pemerintah harus memfasilitasi agar kreativitas dan kebugaran masyarakat meningkat. Ia mempersilakan warga untuk menikmati pemakaian gedung dan lapangan olahraga di Jalan Saparua itu sambil ikut memelihara aset yang ada.

ANWAR SISWADI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hadriani Pudjiarti

Hadriani Pudjiarti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus