Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Dilarang Olahraga Usai Suntik Filler, Fakta atau Mitos?

Betulkah asumsi yang menyebut setelah menjalani suntik filler, pasien tidak boleh berolahraga lagi?

5 November 2017 | 14.45 WIB

Ilustrasi olahraga dengan dumbell. livestrongcdn.com
Perbesar
Ilustrasi olahraga dengan dumbell. livestrongcdn.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Suntik filler menjadi salah satu tren kecantikan di kalangan kaum hawa belakangan ini. Namun, masih banyak yang salah kaprah terkait suntik filler. Salah satunya, asumsi yang menyebut setelah menjalani suntik filler, pasien tidak boleh berolahraga lagi. Olahraga membuat hyaluronic acid (HA) yang diinjeksikan ke badan terkikis dan cepat habis. dr. Danu Mahandaru, SpBP-RE dari The Clinic Beautylosophy Jakarta meluruskan hal ini.

Baca juga: Bukan Alexis, Tempat Serupa pun Ada Banyak di Dunia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Begini, saat Anda berolahraga metabolisme tubuh meningkat. Saat metabolisme tubuh meningkat, pencernaan terhadap HA juga meningkat. Ini mengurangi durasi filler yang sudah disuntikkan ke tubuh. Tapi ini berdasarkan expert opinion. Belum ada penelitian medis atau studi klinisnya. Kalau Anda melakukan filler lalu tidak mau olahraga, maka tujuan tindakan estetika Anda tidak tercapai," terang Danu kepada tabloidbintang.com.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tujuan orang menempuh tindakan estetik seperti suntik filler adalah meningkatkan kualitas hidup. Kalau setelah suntik filler Anda tidak berolahraga, berarti kualitas hidup Anda menurun. Kalau olahraga benar dilarang, sauna tidak boleh, bagaimana Anda bisa memperbaiki kualitas hidup? Danu juga menyarankan, sebelum menjalani suntik filler sebaiknya tanyakan ke dokter, apakah filler tersebut akan teraba setelah diinjeksikan? Berapa lama ia bertahan dalam tubuh?

"Terakhir, tanyakan apa jenis filler-nya? Filler yang bagus, tidak teraba. Ia menyatu dengan tubuh. Harganya sekitar 5 sampai 7 juta rupiah. Keberhasilan sebuah tindakan, dalam hal ini suntik filler, dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, kualitas produk. Kedua, bisakah dokter mengeksekusi sesuai dengan permintaan pasien. Ketiga, komunikasi antara dokter dan pasien hingga mendapat di titik temu," terang Danu di Jakarta, pekan ini.

TABLOIDBINTANG

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus