Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Foto Nikah Pria Gay Gegerkan Bali, Begini Ceritanya

Sampai Rabu, 30 Desember 2015, foto-foto yang diunggah pada 20 Desember itu masih terpampang disertai ucapan selamat.

30 Desember 2015 | 19.00 WIB

Ilustrasi pernikahan sejenis/gay. Justin Sullivan/Getty Images
Perbesar
Ilustrasi pernikahan sejenis/gay. Justin Sullivan/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Denpasar - Kabar pernikahan pria gay kembali menghebohkan Bali. Kali ini gara-gara status di akun Facebook seseorang bernama Ben Hitam, yang mengunggah tiga foto upacara layaknya pernikahan.

Sampai Rabu, 30 Desember 2015, foto-foto yang diunggah pada 20 Desember itu masih terpampang disertai ucapan selamat. “Selamat atas pernikahannya buat kedua temanku di Bali. Sukses selalu ya....”

Dalam foto yang bikin heboh tadi, terlihat kedua pria seperti didoakan oleh seorang pemuka agama. Lalu, salah satu pria dengan lengan bertato memasangkan cincin kepada pasangannya. Foto ketiga memperlihatkan kedua “mempelai” diapit oleh para penari Bali.

Status itu mengundang sejumlah komentar yang mempertanyakan kebenaran pernikahan itu. Tapi ada tanggapan dari akun Butiran Awan Berawan, “Knp c..kalian ribut amat aneh... Aku saja yg mau menikah di bali bln depan dgn cowok ku aja senang banget nanti aku krm kan ya bln madu dgn cowok ku di inbok dan fb bye....”

Menanggapi kehebohan itu, Humas Bali Wedding Association (BWA) Lukas Bundi menyatakan tidak ada anggota BWA yang terlibat. “Kami larang anggota untuk menangani kalau ada permintaan seperti itu,” kata Lukas.

Namun sejauh ini, pihaknya belum mendapat informasi mengenai kebenaran acara itu. Dilihat dari profil akunnya, Ben mengaku berasal dari Sintang, Kalimantan Barat, yang sekarang bermukim di Melawi.

Menurut Lukas, ada yang salah dengan penyebutan kegiatan seperti itu sebagai sebuah pernikahan. Pasangan sejenis tidak bisa mengantongi surat resmi, baik dari lembaga keagamaan maupun negara. “Sebenarnya, istilah yang tepat hanyalah selebrasi. Tetap saja organisasi kami melarang untuk memfasilitasinya,” ujarnya.

Heboh pernikahan sejenis sebelumnya terjadi pada September 2014, yang juga berawal dari unggahan foto di Facebook, seperti upacara pernikahan di sebuah hotel di Ubud. Namun, setelah ditelusuri oleh polisi, ternyata itu acara melukat atau pembersihan diri yang memang dijual sebagai paket wisata.




ROFIQI HASAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jobpie Sugiharto

Jobpie Sugiharto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus