Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PAGI itu, seperti biasa, Ninik membangunkan Al untuk bersiap ke sekolah. Ia memanggil-manggil nama anak pertamanya itu. Al, yang masih bermalas-malasan, malah menarik selimutnya lebih rapat. Ninik tak kurang akal. Ia menggoyangkan badan bocah kelas XI sekolah menengah atas itu dan menarik selimutnya. Al bisa dibangunkan, tapi Ninik terkejut karena anaknya itu memakinya dengan kata-kata kotor.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo